Abstract
The infrastructure development raises the potential of old building destruction and demolition. This fact will results an environmental damage if construction waste is not being properly utilized. One type of construction waste that can be utilized is concrete waste. To apply sustainable development, concrete waste can be reused and recycled into aggregate in the form of RCA (Recycled Coarse Aggregate). Natural Coarse Aggregates (NCA) and RCA are processed into 0.5-1 cm, 1-2 cm, and 0.5-2 cm sizes and later mixed with cement paste into porous or pervious concrete. Porous concrete is a non-structural concrete which is water-permeable and has large pores. This study aims to determine the effect of RCA on the velue of concrete compressive strength, the most optimal concrete variation, and the influence of void ratio and permeability to the compressive strength of porous concrete. The result reported that RCA affects the compressive strength,, it can be proven that any variation of aggregate size, concrete variation with 0% RCA has the higher value than the 100% RCA one. The optimum concrete condition is in variation of 50% RCA at aggregate size 0.5-2 cm. The compressive strength value is 10.211 MPa. This is due to the more diverse aggregates affecting the concrete density. The larger the pores of the concrete (void ratio), the permeability value will be higher and the higher void ratio and permeability of concrete, the value of the compressive strength of porous concrete will be lower.
Highlights
Kontribusi limbah kontruksi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat
This study aims to determine the effect of RCA on the velue of concrete compressive strength, the most optimal concrete variation, and the influence of void ratio and permeability to the compressive strength of porous concrete
5.2 Saran Pada penelitian yang dilaksanakan untuk pengaruh void ratio dan permeabilitas terhadap kuat beton dengan variasi RCA, dapat diberikan saran sebagai berikut : 1
Summary
Kontribusi limbah kontruksi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat. Laju perkembangan infrastruktur yang tinggi berakibat pada intensitas penghancuran bangunan yang semakin besar karena ketidaksesuaian dengan proyek baru yang akan dijalankan. Limbah material beton yang dihancurkan dari bangunan yang mutu betonnya tinggi dapat diimplikasikan menjadi agregat baru dengan kualitas yang berbeda dan dapat digunakan sebagai bahan konstruksi kembali. Sifat beton dengan agregat daur ulang jika dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat natural misalnya kuat tekan menurun sebesar 10% - 30% dan kuat tarik lebih rendah tidak lebih dari 10%. Sifat tersebut meiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan agregat alami yang biasanya memiliki tingkat absorbs sebesar 1% sampai 2%. Beton porus atau beton non pasir adalah campuran antara semen, air, dan agregat kasar dengan diameter seragam untuk menghasilkan material yang porus. Beton non pasir mempunyai agregat kasar dengan diameter seragam yang terlapis oleh lapisan pasta semen yang tipis sekitar 1,3 mm [3]. Telah ditemukan 0,3 w/c dengan mix agregat 50% memiliki hasil yang lebih baik untuk beton porous [5]
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.