Abstract

Abstrak Teologi Asyariyah merupakan aliran teologi yang dinisbatkan kepada pencetusnya yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari. Teologi Asy’ariyah merupakan teologi yang dianggap moderat dan memiliki pengaruh cukup besar dalam Islam sampai saat ini. Tidak terkecuali pengaruh dari teologi Asy'ariyah ini cukup kuat di kalangan umat muslim Indonesia secara umum. Berangkat dari kondisi tersebut, menarik untuk mengkaji dinamika agensi tokoh Sunni khususnya agensi yang berasal dari luar Jawa di tengah kesadaran untuk mengkaji tokoh lokal. Oleh karenanya, penelitian akan meneliti salah satu tokoh Sunni yang bergerak di luar Jawa dan pengaruhnya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, bertujuan untuk mengeksplorasi sekaligus mengurai sejarah Asy'ariyah sebagai teologi Sunni yang moderat serta pengaruhnya bagi Tuan Guru Zainuddin Abdul Madjid.. Dalam penelitian ini mengurai pemikiran-pemikiran Asy'ariyah terutama kedudukan akal dan wahyu bagi Asy’ariyah, serta teori tentang kasb dalam teologi ini. Teologi Asy’ariyah dirumuskan dengan merujuk pada argumentasi yang bersumber dari teks-teks Al-Quran, dan Sunnah, serta merujuk pada argumentasi-argumentasi rasional yang bersumber dari analogi mantiq atau logika. Teologi Asy'ariyah memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan teologi yang lainnya. Dalam teologi ini Imam Asy’ari sebagai pelopor berpijak pada pendekatan tekstual sebagai basis teologinya, akan tetapi beliau mengkombinasikan aql (akal) dan naql (dalil syari’at/wahyu) secara kritis. Menjadikan akal sebagai upaya rasionalisasi secara optimal akan tetapi tidak sebebas sebagaimana teologi Muktazilah. Begitu juga teologi Asy'ariyah mengedepankan naql secara kuat akan tetapi tidak seketat geologi atau mazhab Hambaliah yang cenderung mengesampingkan argumentasi logika. Asy'ariyah cukup terbuka terhadap perkembangan-perkembangan kontemporer, sehingga akomodatif terhadap kemajuan di berbagai bidang. Ajarannya yang moderat mengantarkan Asy'ariyah tetap diakui eksisensinya sebagai aliran yang bercorak Ahlussunnah Wal Jamaah, Tak terkecuali kepada Tuan Guru Zainuddin Abdul Madjdi yang merupakan pendiri organisasi keislaman terbesar di Indonesia timur, yakni Nahdlatul Wathan sebagai buah dari gerakan yang ia telah mulai sejak kembali dari Makkah. Pemahaman Sunni pada kenyataannya sangat berpangaruh pada cara Tuan Guru berdakwah, melihat sistem negara, dan pada kitab tafsir yang diajarkan olehnya.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.