Abstract

Untuk mengatasi masalah krisis energi dan pemanasan global, banyak negara di dunia menggalakkan pertumbuhan penggunaan kendaraan listrik. Di masa yang akan datang, penggunaan kendaraan listrik dalam jumlah besar juga akan terjadi di Indonesia dan pengisian daya kendaraan listrik akan menjadi beban baru pada sistem kelistrikan. Salah satu dampak dari penetrasi kendaraan listrik adalah naiknya beban puncak. Oleh karena itu, makalah ini mengkaji kenaikan beban harian akibat penetrasi kendaraan listrik dan strategi pengisian daya kendaraan listrik untuk mengurangi kenaikan beban tersebut pada salah satu sistem kelistrikan di Indonesia, yaitu sistem Jawa-Bali. Hasil perhitungan kenaikan beban menunjukkan bahwa kondisi sistem kelistrikan Jawa-Bali saat ini hanya sanggup melayani penetrasi kendaraan listrik sebesar 20% jika masalah losses, ketidakstabilan, dan pembebanan saluran diabaikan. Pada kasus 10% penetrasi kendaraan listrik, beban puncak sistem Jawa-Bali naik sebesar 5.857 MW. Namun, dengan menjadwalkan pengisian daya kendaraan listrik pada saat beban rendah, kenaikan beban puncak dapat dikurangi sebesar 3.232 MW dan dengan menggunakan skema V2G, energi yang disuplai oleh pembangkit sistem dapat dikurangi sebesar 20.003 MWh.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call