Pengaruh Separator Terhadap Kinerja Lalu Lintas di Jalan Perkotaan

Louise Elizabeth Radjawane

doi:10.21776/ub.rekayasasipil.2019.013.02.9

Abstract

One of solutions to reduce traffic problems on Jl.AP.Pettarani is the separation of paths based on their functions (fast and slow lanes) or called separators. The purpose of this study is to determine the performance of traffic at the separator openings, the effect of the length of the separator openings on the degree of saturation and braid velocity at the separator openings. The performance of the separator openings based on IHCM 1997 on Jl. AP.Pettarani (direction of Sultan Alauddin - Tol Reformasi) during the morning and evening peak hours are seen in the Bina Marga segment separator openings with each degree of saturation values of 2,054 and 2,113, the opposite direction, Mitsubishi segment separator has the greatest degree of saturation at morning peak hour and in the afternoon, 1,893 and 1,980 respectively. The addition of the length of the separator opening results in better weaving performance and the weaving speed will increase.

Highlights

Jalan Pettarani Kota Makassar merupakan jalan nasional dan memiliki panjang 4.37 km
Makassar is the separation of paths based on
of the separator openings based on IHCM 1997 on AP.Pettarani

Summary

Kecepatan Individu Distance Headway

Jalinan Kapasitas total bagian jalinan adalah hasil perkalian antara kapasitas dasar pada kondisi tertentu dan faktor penyesuaian [2]. Pergerakan jalinan dapat dilihat pada Gambar 1. Lebar efektif jalur lalu lintas pada jalinan. ISSN 1978 - 5658 diperoleh dari rata-rata lebar jalur cepat dan jalur lambat pada bagian jalinan. Lebar dan panjang jalinan dapat dilihat pada Gambar 2. = Kapasitas = Lebar jalinan (m) = Lebar masuk rata-rata (m) = Panjang jalinan (m) = Rasio jalinan = Faktor ukuran kota = Faktor hambatan samping tak bermotor dibedakan berdasarkan tipe lingkungan. Faktor hambatan samping dan kendaraan tak bermotor berdasarkan kelas tipe lingkungan jalan, kelas hambatan samping, dan rasio kendaraan tidak bermotor. Faktor hambatan samping disajikan pada Tabel 3. Faktor penyesuaian ukuran kota dibedakan berdasarkan jumlah penduduk, Faktor penyesuaian ukuran kota dapat dilihat pada Tabel 2

Faktor hambatan samping serta rasio kendaraan

Jarak Bukaan

Journal of The Transportation Research Board