Abstract

Siput gonggong Laevistrombus turturella semakin intensif ditangkap sehingga populasinya di alam menurun. Upaya budidaya gonggong diperlukan untuk menjaga populasinya. Teknologi reproduksi siput belum banyak dikembangkan di Indonesia. Keberadaan 17β-estradiol pada siput dan moluska lain telah dinyatakan oleh beberapa peneliti, namun perannya dalam proses reproduksi siput belum banyak diketahui. Penelitian tentang pemberian 17β-estradiol untuk memacu perkembangan gonad gonggong belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mengaji pengaruh pemberian 17β-estradiol terhadap perkembangan gonad gonggong. Ada tiga perlakuan yang diberikan pada tiga kelompok gonggong, yaitu masing-masing tanpa suntikan (P1), suntikan 30 µL/ekor larutan minyak jagung dan etanol absolut (P2), serta suntikan 30 µL/ekor larutan 17β-estradiol (P3). Pascasuntikan, gonggong dipelihara dalam pensculture di habitat alaminya selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suntikan larutan 17β-estradiol (P3) menstimulasi perkembangan gonad gonggong yang dibuktikan dengan nilai rata-rata ukuran diameter oosit yang lebih besar daripada perlakuan lain. Nilai rata-rata bobot gonad dan GSI perlakuan P3 juga lebih besar dibanding perlakuan P1 dan P2. Analisis SDS-PAGE menunjukkan hemolimfa gonggong memiliki beberapa jenis protein dengan berat molekul bervariasi. Protein dengan berat molekul 54-55 kDa diprediksi sebagai vitelogenin gonggong.
 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call