Abstract
Abstract: This study aims to examine the effect of learning motivation and industrial work practices on the work readiness students of class XII in business management vocational schools in Solok city. This reseach is descriptive associative. The population in this study is all students class XII of business management vocational schools in Solok city using primary data and secondary data. The analytical method used is path analysis using the SPSS version 21. The results of this study indicate that:1. Learning motivation has a positive and signifivant effect on Industrial work practices 2. Learning motivation has a positive and significant effect on work readiness 3. Industrial work practices have a positive and significant effect on work readiness Keywords: learning motivation, industrial work practices, work readiness
Highlights
Pengangguran merupakan masalah besar dalam pembangunan nasional yang tidak hanya dihadapi oleh negara-negara berkembang namun juga dihadapi oleh negara-negara maju salah satunya yaitu negara Indonesia.Namun pada umumnya pengangguran di negara berkembang lebih banyak jika dibandingkan dengan negara maju.Pengangguran mempunyai dampak negatif bagi suatu negara dari segi ekonomi maupun sosial yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat
This study aims to examine the effect of learning motivation and industrial work practices on the work readiness students of class XII in business management vocational schools in Solok city
2013.Pengaruh Moivasi Belajar, Kinerja Intensitas Pembimbingan Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata DIY
Summary
Jumlah angkatan kerja pada bulan Agustus tahun 2017 sebanyak 128,06 juta orang, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Agustus tahun 2017 mencapai 23,28 juta orang atau 4,29% dari total angkatan kerja. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dunia usaha maupun dunia industri kurang percaya kepada kemampuan siswa yang melakukan praktik kerja industri sehingga dunia usaha maupun industri menempatkan siswa pada posisi dan pekerjaan yang memiliki sedikit resiko dan tanggung jawab yang tidak begitu besar serta kurangnya keseriusan siswa dalam mengikuti kegiatan Prakerin.Hal tersebut dapat mengakibatkan siswa merasa canggung dan kurang terampil apabila bekerja sesuai dengan bidangnya sendiri. Slameto (2013:2) menyatakan,” belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sedangkan Uno (2012:15) berpendapat bahwa belajar adalah perolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan) atau melalui suatu penguatan (reinforcement) dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar. Adapun indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar (3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan (4) Adanya penghargaan dalam belajar (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar (6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik”
Sign-in/Register to view highlights & summary Sign-in/Register to access full text options 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Schedule a callDisclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.
