Abstract
The study aims to find out 1) whether or not there is an effect of the Reciprocal Teaching model on students' mathematics learning outcomes. 2) which ones have good mathematical learning outcomes between those who have high, moderate learning independence. 3) interactions between Reciprocal Teaching and conventional learning models. The data analysis technique uses hypothesis testing of two-way anava with unequal cells. Research conclusions: 1) There is an influence of mathematics learning outcomes between those who learn using the Reciprocal Teaching and conventional learning models. 2) Mathematics learning outcomes that have high learning independence are better than those with moderate learning independence and mathematics learning outcomes that have moderate independence are better than those with low learning independence. 3) There is an interaction between Reciprocal Teaching and conventional learning models and learning independence on mathematics learning outcomes in those who have high, medium and low learning independence.
Highlights
Pembelajaran matematika sangatlah penting itu bisa dilihat dari pelajaran matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan di setiap jenjang pendidikan
3) There is an interaction between Reciprocal Teaching and conventional learning models and learning independence on mathematics learning outcomes in those who have high, medium and low learning independence
Sedangkan pada peserta didik yang mempunyai rata-rata kemandirian belajar pada kategori rendah pendididik sebaiknya memilih model pembelajaran konvensional, karena dalam konteks ini peserta didik masih memerlukan penjelasan materi pelajaran secara detail dan rinci agar peserta didik dapat memahami materi pelajaran tersebut
Summary
Berdasarkan data pada Tabel 1, terlihat bahwa jumlah peserta didik yang tuntas dalam belajar jauh lebih sedikit dari peserta didik yang tidak tuntas dalam belajar Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor seperti sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, rasa percaya diri dan kemandirian belajar. Suid & Syafrina (2017) menyimpulkan bahwa sikap kemandirian peserta didik dapat dikembangkan oleh guru dengan meningkatkan semua aspek sikap kemandirian, khususnya pada sikap bertanggung jawab dan mengambil keputusan. Berdasarkan data pada Tabel 1, terlihat bahwa jumlah peserta didik yang tuntas dalam belajar jauh lebih sedikit dari peserta didik yang tidak tuntas dalam belajar Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor seperti sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, rasa percaya diri dan kemandirian belajar. Suid & Syafrina (2017) menyimpulkan bahwa sikap kemandirian peserta didik dapat dikembangkan oleh guru dengan meningkatkan semua aspek sikap kemandirian, khususnya pada sikap bertanggung jawab dan mengambil keputusan. Kurangya rasa kemandirian belajar dari peserta didik saat disekolah mempengaruhi saat proses pembelajaran berlangsung, masih ditemui peserta didik yang ketika proses pembelajaran kurang percaya diri dengan kemampuan dirinya sendiri seperti saat diberi tugas disekolah atau pekerjaan rumah peserta didik saling mencontek satu sama lain. Hal ini sejalan dengan Ahmad & Syaiful (2017) model Reciprocal Teaching dapat meningkatkan keaktifan peserta didik sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have