Abstract
An implementation of local government performance accountability is an accountability that begins from the planning, preparation, and implementation of the government's duties and functions in realizing the vision, mission, and objectives that have been set so that they can be accounted for to the public. This study aims to analyze and understand the influence of organizational commitment and organizational culture on the performance of Regional Instrument Work Unit of Local Government (or called OPD) of the City of Tidore Islands. This study will explain the relationship between several variables through hypothesis testing or explanatory research. The population for this study is 32 OPD which gives 160 respondents as the sample after applies the probability sampling. The result of multiple linear regressions shows that the organizational commitment has positive and significant effect on the OPD’s performance which means that with organizational commitment then the employees of OPD are able to give positive contributions to the OPD’s performance. This study also finds that the organizational culture has positive and significant effect on the OPD’s performance which means that the organizational culture has the ability to improve the OPD’s performance.
Highlights
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan sebagai salah satu organisasi birokrasi yang disebut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dituntut untuk meningkatkan kinerja demi tercapainya visi dan misi pemerintah daerah sesuai tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Undiksha, 3(1), 1-12. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak /article/view/5235
Summary
Komitmen organisasi Luthans (2011:147) menyatakan bahwa komitmen organisasional adalah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekpresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Setyorini et al (2012) menyatakan bahwa salah satu faktor untuk menciptakan kinerja organisasi yang baik adalah komitmen yang diciptakan oleh semua komponen individual dalam menjalankan operasional organisasi. Robbins dan Judge (2017:78) mengemukakan bahwa komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Judge (2017:527) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah serangkaian sistem yang dianut anggota organisasi dan merupakan faktor pembeda dari organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Griffin dan Moorhead (2014:497) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah serangkaian nilai yang membantu karyawan organisasi untuk memahami tindakantindakan apa yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Putra (2015) mengatakan bahwa budaya organisasi merupakan suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggota suatu organisasi yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya. Kinerja Menurut Kasmir (2016:182), kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas dan tangungjawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu, sedangkan Muis et al (2018) menemukan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan norma dan etika. Dessler (2020:117) menjelaskan bahwa kinerja merupakan standar yang berisi serangkaian tujuan yang diharapkan organisasi dapat dicapai melalui karyawannya berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab yang diberikan
Sign-in/Register to view highlights & summary Sign-in/Register to access full text options 
Free) 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Schedule a call
