Pengaruh Kinerja Keuangan Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Se-Bakorwil Madiun

Nurharibnu Wibisono,Mintarti Indartini,Endang Edi Rahayu

doi:10.33319/jeko.v10i2.91

Abstract

The goals of its research was to decide the impact of Regional Financial Independence (KKD), the effect of Fiscal Decentralization (DF), the effect of PAD Effectiveness, also Regional Financial Efficiency (EKD) to Capital Expenditures (BM) partially and generally. The study data derive the Regency and City APBD in the Madiun Bakorwil 2014-2019, namely Madiun Regency, Magetan Regency, Ngawi Regency, Ponorogo Regency, Pacitan Regency, also Madiun City. The method of data analysis used multiple regression by SPSS V-20. The output indicated that KKD had an effect on BM, DF had an effect on BM, PAD Effectiveness had no effect on BM, EKD had an effect on Capital Expenditures. The adjusted R 2 value is 0.408, meaning that the influence of the KKD, DF, PAD Efficiency and KD Effectiveness variables on Capital Expenditures is 41% while the residual 59% is affected by outside of other variables not checked in this research.

Highlights

Buah dari reformasi adalah diperlukannya otonomi daerah dengan tujuan untuk mempercepat distribusi kue pembangunan sehingga keadilan dan kemakmuran lebih cepat diperoleh
The goals of its research was to decide the impact of Regional Financial Independence
The output indicated that Kemandirian Keuangan Daerah (KKD) had an effect on Belanja Modal (BM)

Summary

PENDAHULUAN

Buah dari reformasi adalah diperlukannya otonomi daerah dengan tujuan untuk mempercepat distribusi kue pembangunan sehingga keadilan dan kemakmuran lebih cepat diperoleh. Kinerja keuangan suatu Pemda bisa dinilai dengan analisis rasio keuangan di antaranya adalah Rasio Kemandirian Keuangan Daerah (KKD), Rasio Desentralisasi Fiskal (DF), Rasio Efektivitas PAD, dan Rasio Efisiensi Keuangan Daerah (EKD). Demi mempercepat pembangunan serta peningkatan ekonomi daerah, Pemda perlu mengalokasikan Belanja Modal yang signifikan pada pos Belanja Daerah. Selanjutnya, rasio ruang fiskal sedang, ketergantungan tinggi pada pemerintah pusat serta pengelolaan belanja yang kurang efisien. KKD dengan proksi rasio efektivitas PAD, dan efisiensi KD berpengaruh negatif tidak signifikan pada BM (Indiyanti & Rahyuda, 2018). Rasio ketergantungan daerah berpengaruh negatif signifikan pada BM, rasio efektivitas PAD berpengaruh positif tidak signifikan terhadap BM, rasio derajat pembiayaan SiLPA berpengaruh negatif signifikan terhadap BM, rasio ruang fiskal berpengaruh positif signifikan terhadap BM. Hal ini mendorong peneliti untuk mengkaji pengaruh KKD pada alokasi BM di kabupaten/kota di Bakorwil Madiun

METODE PENELITIAN

Descriptive Statistics

Pembahasan Regresi

Residu

KESIMPULAN