Abstract

Tax avoidance can be interpreted as an effort to avoid tax that is done in a legal and safe way for taxpayers because it does not conflict with applicable tax laws. This study aims to empirically examine the effect of financial distress and accounting conservatism on tax avoidance which is proxied by using a cash effective tax rate (CETR). The population in this study were all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2018 totaling 168 companies. The sample used was 44 companies with a total observation sample of 176 in 4 years. Data analysis technique used in this study is multiple linear regression analysis techniques. Based on the analysis, it was found that the financial distress variable had a significant positive effect on tax avoidance, and accounting conservatism had a significant negative effect on tax avoidance.
 Keywords: Financial Distress; Accounting Conservatism; Tax Avoidance.

Highlights

  • PENDAHULUAN Tax avoidance secara tradisional dapat didefinisikan sebagai aktivitas pemaksimalan nilai untuk mentransfer kekayaan dari Negara kepada pemegang saham perusahaan (Kim & Zhang, 2011)

  • This study aims to empirically examine the effect of financial distress and accounting conservatism on tax avoidance which is proxied by using a cash effective tax rate (CETR)

  • Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Intensitas Modal (Capital Intensity) terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) dengan DewanKomisaris Independen Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi (BEI))

Read more

Summary

Pengaruh Financial Distress dan Konservatisme Akuntansi pada Tax Avoidance

ABSTRAK Tax avoidance dapat diartikan sebagai upaya penghindaran pajak yang dilakukan dengan cara legal dan aman bagi wajib pajak karena tidak bertentangan dengan undang-undang perpajakan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai pengaruh financial distress dan konservatisme akuntansi pada tax avoidance yang diproksikan dengan menggunakan cash effective tax rate (CETR). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018 sebanyak 168 perusahaan. Sampel yang digunakan sebanyak 44 perusahaaan dengan jumlah sampel amatan sebanyak 176 dalam 4 tahun. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda. Berdasarkan analisis, ditemukan hasil bahwa variabel financial distress berpengaruh positif signifikan pada tax avoidance, dan variabel konservatisme akuntansi berpengaruh negatif signifikan pada tax avoidance. Kata Kunci: Financial Distress; Konservatisme Akuntansi; Tax Avoidance

HASIL DAN PEMBAHASAN
Minimum Maximum Mean
Variabel financial distress dalam penelitian ini diproksikan menggunakan
Unstandardized Coefficients
Signifikan Signifikan
Sum of Squares Df Mean Square F
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call