Abstract

The purpose of this research was to obtain and analyze empirical evidence about the effect of corporate governance (board size, independent commissioner, managerial ownership, institutional ownership, audit committee size, and audit committee education) on internal control disclosure. Research carried out on 30 banking companies listed on the Indonesia stock exchange (BEI) in the period 2013 – 2015. The statistical method used to test the hypothesis of the research is a multiple linear regression model. Therefore, before testing the hypothesis, a number of classic assumption test need to be conducted first. With a 95% confidence level, research shows that board size, managerial ownership, and audit committee size have a significant influence on internal control disclosure, while independent commissioner, institutional ownership, and audit committee size not have a significant effect on internal control disclosure. Should further research can increase the population of companies other than the banking companies and can add independent variables.

Highlights

  • Dengan adanya skandal yang dilakukan oleh perusahaan besar dan KAP tersebut, mendorong disahkannya Sarbanes-Oxley Act pada tahun 2002

  • Research carried out on 30 banking companies listed on the Indonesia stock exchange (BEI) in the period 2013 – 2015

  • With a 95% confidence level, research shows that board size, managerial ownership, and audit committee size have a significant influence on internal control disclosure, while independent commissioner, institutional ownership, and audit committee size not have a significant effect on internal control disclosure

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Dengan adanya skandal yang dilakukan oleh perusahaan besar dan KAP tersebut, mendorong disahkannya Sarbanes-Oxley Act pada tahun 2002 Penerapan dan pengungkapan pengendalian internal pada perusahaan perbankan di Indonesia merupakan pengungkapan wajib (mandatory disclosure) yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 11/25/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, yang dijabarkan lebih lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia nomor 5/22/DPNP tahun 2003 mengenai pedoman standar sistem pengendalian internal bagi bank umum, sehingga perusahaan perbankan wajib menerapkan pengendalian internal dalam. 2008, dan masih banyak kasus bank bermasalah lainnya yang membuktikan kurangnya penerapan prinsip corporate governance pada perbankan di Indonesia. Kurangnya transparansi yang dilakukan pihak manajemen bank kepada stakeholder, merupakan salah satu penyebab utama maraknya kasus bank bermasalah yang terjadi di Indonesia. Yaitu tugas dan tanggung jawab dewan komisaris selaku pengawas pelaksanaan corporate governance pada perbankan belum dilaksanakan dengan baik (http://www.tempointeraktif.com 2009). Corporate Governance pada perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap manajemen untuk mendorong pengambilan keputusan yang efektif, mencegah tindakan oportunistik yang tidak sejalan dengan tujuan serta sasaran perusahaan, dan mengurangi asimetri informasi antara pihak eksekutif dan para stakeholder perusahaan

TELAAH LITERATUR
METODOLOGI PENELITIAN pendidikan akuntansi atau keuangan
Regression
KESIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call