Abstract

The issue of merging Islamic banking in Indonesia is important as an effort to increase market share and competitiveness, while the social responsibility practice of Islamic banking in Indonesia is in the lowest rank among Southeast Asian Muslim countries. Are two things important for public confidence in the Islamic banking industry in Indonesia, which has a less informative predicate and not implementing social activities performance. Purpose this paper to explaine implementation of social responsibility for state-owned Islamic banking. Qualitative descriptive research method using Ethnographic Content Analysis (ECA) technique from annual reports with purposive sampling technique are BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri and BRI Syariah at 2014-2018 using the Islamic Social Reporting (ISR) Index by AAOIFI. The results showed are funding and investment with (68.89%), products and services (91.11%), employees (68.72%), society (75.15%), environment (46.67%), and corporate governance (88.44%), a whole revealed that the social responsibility of state-owned Islamic banking (73.16%). Conclusion predicate of implementing social responsibility is very informative (products and services as well as corporate governance), informative (funding and investment, employees, community) and less informative (environment) so that the implementation of social responsibility in state-owned Islamic banking is informative in the order of BSM, BNI Syariah and BRI Syariah,

Highlights

  • Dalam pengembangan produk dan jasa, suatu perusahaan selain mencari keuntungan finansial dituntut juga memberikan keuntungan sosial sebagai bentuk respon terhadap fakta dilingkungan bisnisnya, hal ini menunjukkan indikasi pentingnya pembangunan berkelanjutan yang dimaknai sebagai rangkaian yang tidak dapat melepaskan tanggungjawab dalam bentuk papun

  • The results showed are funding and investment with (68.89%), products and services (91.11%), employees (68.72%), society (75.15%), environment (46.67%), and corporate governance (88.44%), a whole revealed that the social responsibility of state-owned Islamic banking (73.16%)

  • Governance and Regulation in Islamic Finance, 8th International Conference on Islamic Economics and Finance, pp

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Dalam pengembangan produk dan jasa, suatu perusahaan selain mencari keuntungan finansial dituntut juga memberikan keuntungan sosial sebagai bentuk respon terhadap fakta dilingkungan bisnisnya, hal ini menunjukkan indikasi pentingnya pembangunan berkelanjutan (suistainable development) yang dimaknai sebagai rangkaian yang tidak dapat melepaskan tanggungjawab dalam bentuk papun. Hadirnya tanggungjawab sosial pada perusahaan moderen memberikan arti penting bagi peran dan kontribusinya bagi sesama dilingkungannya atau istilah lainnya corporate social responsibility (CSR), menurut Brusseau (2012) tanggung jawab sosial perusahaan sebagai teori khusus menegaskan bahwa korporasi adalah entitas dengan kewajiban ekonomi, hukum, etika, dan filantropi kemudian ditegaskan (Quazi et al, 2015) merupakan pelaporan sosial yang kritis bagi semua perusahaan untuk. Dengan paparan yang telah disebutkan di atas, maka tujuan paper ini untuk mengetahui predikat dari penerapan tanggungjawab sosial perbankan syariah milik negara dengan pendekatan Islamic Social Reporting (ISR) indeks dengan enam dimensi meliputi pendanaan dan investasi, produk dan jasa, karyawan, masyaraat, lingkungan dan tata kelola perusahaan

METODOLOGI PENELITIAN
Tata Kelola Perusahaan
Findings
KESIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call