Abstract

Kayu merupakan bahan konstruksi yang ringan dan mudah dikerjakan. Namun ketersediaan bahan kayu memeiliki keterbatasan dimensi, untuk memenuhi keterbatasan tersebut maka diperlukan sambungan kayu. Sambungan merupakan dua atau lebih buah kayu yang disatukan menjadi satu bidang atau dua dimensi. Kegagalan konstruksi kayu lebih sering terjadi pada sambungan kayu dibanding material kayu itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan disain sambungan yang tepat. Prosedur pengujian Sifat fisis dan mekanis kayu mengacu pada SNI 8853-2015 sedangkan untuk disain sambunan mengacu pada SNI 7973-2019. Mode kelelehan sambungan diketahui setelah pengujian hancur kayu dan didapat nilai batas rusak kayu. Dari pengujian didapat kadar air kayu 19,311%, berat jenis kayu sebesar 0,871 dan kerapatan kayu sebesar 0,927 gr/cm3. Nilai modulus elastisitas kayu berdasar SNI didapat hasil sebesar 14857,119 MPa atau pada kode mutu E14-E15. Nilai kuat disain acuan kayu sebagai berikut: tekan//serat sebesar 12,043 MPa, tarik//serat sebesar 11,871 MPa dan geser//serat sebesar 1,6 MPa. Nilai kekuatan kayu berdasar pengujian sebagai berikut: tekan//serat sebesar 12,634 MPa, tarik//serat sebesar 62,551 MPa, geser//serat sebesar 6,519 MPa, kekerasan kayu arah radial sebesar 49,405 MPa, arah tangensial sebesar 46,154 MPa, dan arah longitudinal sebesar 47,917 MPa. Kuat tumpu baut dihitung berdasarkan persamaan dan didapat hasil 60,97 MPa. Nilai tahanan lateral sambungan kayu dihitung berdasarkan persaman mode IV didapat nilai tahanan terfaktor sebesar 15,841 kN dan nilai hasil pengujian hancur sambungan sebesar 106,4 kN.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call