Abstract

The Covid-19 pandemic has made many changes in the patterns of community activity. Large-Scale Social Restrictions were implemented to reduce the number of transmission of the virus. This clearly affects the mode of transportation. The mode of transportation makes new regulations to reduce the number of passenger capacities in each fleet, for example, TransJakarta services. This study will categorize the TransJakarta corridors before and during the Covid-19 pandemic. The clustering method of K-Means and K-Medoids is used to obtain accurate calculation results. The calculations are performed using Microsoft Excel, Rapid Miner, and Python programming language. The clustering results obtained that using K-Means algorithm before Covid-19 pandemic, an optimum number of clusters is 3 clusters with DBI (Davies Bouldin Index) value is 0.184, and during Covid-19 pandemic, the optimum number of clusters is 2 clusters with DBI value is 0.188. Meanwhile, when using the K-Medoids algorithm before the Covid-19 pandemic, an optimum number of clusters is 3 clusters with the DBI value is 0.200, and during the Covid-19 pandemic, an optimum number of clusters is 4 clusters with the DBI value is 0.190. The final cluster is determined using the majority voting approach from all the tools used.

Highlights

  • Pandemi Covid-19 menjadikan banyak perubahan dalam pola aktifitas masyarakat

  • Large-Scale Social Restrictions were implemented to reduce the number of transmission of the virus

  • This clearly affects the mode of transportation

Read more

Summary

Mahasiswa Pelamar Beasiswa dengan Cubic Clustering

Penelitian yang membahas sektor pertanian mengenai analisa terhadap produktifitas penanaman padi pada 34 pengelompokan beasiswa dihitung dengan nilai Cubic Clustering Criterion (CCC) menghasilkan tiga buah provinsi di Indonesia menggunakan metode klasterisasi pengelompokan. Apabila data tidak memiliki kesamaan sifat, berdasarkan jumlah penumpang, jarak rute koridor dan maka akan dikelompokkan dalam kelompok yang lain jumlah halte yang dilewati menggunakan metode [12]. 9,30 pandemi Covid-19 yang ditandai dengan jumlah Tahap utama dari penelitian ini adalah data mining yang penumpang sebanyak 0 atau tidak ada penumpang. Dilakukan dengan algoritma K-Means dan K-Medoids Trayek TransJakarta jenis BRT memiliki empat atribut pada operasionalisasi menggunakan tiga tools yaitu data (trayek, jumlah penumpang, panjang rute, dan perangkat lunak aplikasi spreadsheet, aplikasi Rapid jumlah halte), sedangkan trayek lain hanya memiliki 2 Miner, dan pemrograman Python. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu aplikasi spreadsheet mengelompokkan koridor TransJakarta dan Langkah-langkah pada proses klasterisasi dengan ketersediaan data, sehingga data trayek yang dipilih oleh algoritma K-Means dijelaskan sebagai berikut: penulis adalah jenis BRT untuk digunakan dalam pemodelan berjumlah 13 yang merupakan koridor utama a) Menentukan nilai k, yaitu cluster yang akan. Diperoleh titik pusat untuk masing-masing Covid-19 menjadi total_penumpang, sehingga diperoleh cluster seperti ditunjukkan pada Tabel 3 berikut. data yang ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut

Selama Pandemi
Total Penumpang
Cluster Cluster
Jumlah Anggota
Jumlah jarak terdekat iterasi pertama
Masa Sebelum Pandemi
Daftar Rujukan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call