Abstract

The goal desired by the authors in this study is to provide non-medical solutions in the form of mental therapy for educational institutions and humans involved in education so that they feel calm, patient, and have confidence in themselves, namely avoiding the Covid 19 pandemic. The methodology used is library research, namely by collecting literature in the form of works in the form of books, journals, papers, from 2 Sufi figures Said Nursi and Imam Al-Ghazali. The method used is qualitative with a comparative study of the thoughts of the two figures (Said Nursi and Imam Al-Ghazali) then a synthesis is carried out to find differences, similarities and common ground between the two Sufi figures. The methods, properties and steps offered by Said Nursi and Imam Al-Ghazali are able to break the chain of spreading the Covid-19 pandemic if done properly and correctly. Said Nursi and Imam Al-Ghazali gave their spiritual knowledge about the purification of the soul so that life is more directed, meaningful and dignified. Of course, humans have problems by nature, but stupid humans are those who let their problems pile up, and see problems as burdens and suffering. The concepts of Al-Lathaif al-Asyr and Tazkiyah al-Nafs provide understanding and knowledge to humans about the true nature of humans.

Highlights

  • Abstrak: Tujuan yang diinginkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan solusi non medis berupa terapi jiwa terhadap lembaga pendidikan dan manusia yang terlibat di dalam pendidikan agar merasa tenang, sabar, dan berkeyakinan terhadap diri sendiri yaitu terhindar dari pandemic Covid 19

  • Keputusan lock down atau berdiam diri di rumah adalah keputusan yang diambil, membatasi kerumunan dan penggunaan protokol kesehatan diharapkan mencegah dan memutus penyebaran virus tersebut

  • Sementara Imam al-Ghazali berpendapat bahwa Allah berada dalam diri manusia, manusia merupakan bagian dari keilahian Allah, oleh karena itu untuk mensucikan jiwa maka harus disucikan keilahian yang ada dalam diri manusia yaitu hati (qalbu) dan senantiasa berusaha semaksimal mungkin agar keilahiahan tersebut dapat terjaga dan terpelihara

Read more

Summary

Introduction

Abstrak: Tujuan yang diinginkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan solusi non medis berupa terapi jiwa terhadap lembaga pendidikan dan manusia yang terlibat di dalam pendidikan agar merasa tenang, sabar, dan berkeyakinan terhadap diri sendiri yaitu terhindar dari pandemic Covid 19. Sebagaimana Sufi, Pelajar, Mahasiswa dan Guru pun demi terjadinya pendidikan yang rekonstruktif dan pencegahan dari covid 19 maka Al-lathaif al-Asyr atau metode penyucian jiwa dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah swt mutlak diperlukan, sebab kemerosotan moral, adanya penindasan serta tekanan – tekanan dalam kehidupan dikarenakan tidak dilakukannya metode tersebut.

Results
Conclusion
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call