Abstract

Eksploitasi alam yang berlebihan telah berdampak pada pemanasan global (global warming). Akibatnya, alam mengalami perubahan iklim dan cuaca yang cukup merisaukan, seperti: pergeseran musim, memanjangnya musim kemarau, gelombang air laut tinggi dan tidak menentu, musim hujan tidak teratur, angin puting beliung, udara panas, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Dampak perubahan iklim ini melanda semua lapisan masyarakat, baik kota maupun desa, salah satunya di Bukit Prambanan beserta seluruh lembaga pendidikan yang ada, terutama SD/MI.Penelitian ini merupakan studi kasus mengenai fenomena kekeringan di Bukit Prambanan dengan analisis empiris dan menggunakan pendekatan studi had is. Penelitin difokuskan pada wawasan ekologi, khususnya konservasi alam dan pembelajarannya di tingkat SD/MI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu upaya yang dapat mengembalikan fonomena kekeringan di Bukit Prambanan adalah konservasi alam, khususnya konservasi air. Solusi ini harus disebar-luaskan sejak SD/MI dengan pemberian wawasan ekologi melalui berbagai mata pelajaran terkait, seperti: Biologi, Botani, Agama (Al-Qur'an dan Hadis), PPKn (pada topik pelestarian alam) dan mata pelajaran lain yang terkait.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.