Abstract
Cacing sutera merupakan pakan alami ikan yang memiliki kandungan protein tinggi. Cacing sutera umumnya diperoleh petani ikan dari hasil tangkapan alam karena belum ada yang membudidayakan, disebabkan kurangnya pengetahuan atau keterampilan pembudidaya ikan. Kebiasaan mengandalkan cacing dari pasokan alam menyebabkan ketersediaan cacing sutera semakin sulit di pasaran. Untuk itu peningkatan kemampuan petani ikan dalam membudidayakan cacing sutera perlu dilakukan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah dengan memberikan penyuluhan sekaligus mempraktekkan pembuatan media budidaya cacing rambut. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan praktek pembuatan media untuk budidaya cacing sutera memberikan dampak positif pada kelompok pembudidaya ikan. Hal ini karena kelompok pembudidaya mendapat pengetahuan baru dan bisa mempraktekkannya dalam kegiatan budidaya yang mereka lakukan.
Highlights
Silk worms are natural food for fish that have high protein content
Silk worms are generally obtained by fish farmers from natural catches
on worms from natural supplies makes the availability of silk worms
Summary
Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan di Kediaman Bapak Suroto, Distrik Sorong Timur Kota Sorong Papua Barat. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah dengan memberikan penyuluhan sekaligus mempraktekkan pembuatan pakan alami ikan dari cacing rambut. Alat yang digunakan untuk budidaya cacing sutera media tray atau nampan yaitu: Nampan atau tray, ember untuk mencampur media substrat dan sebagai penampung air dan timbangan digital. Adapun bahan yang digunakan untuk budidaya cacing sutera media tray atau nampan yaiu: Media (substrat) budidaya lumpur organik berpasir, ampas tahu dan kotoran ayam), probiotik; EM-4 dan molase/ larutan gula putih atau merah dengan air hangat. Pembuatan media budidaya cacing sutera sebagai berikut: Media yang digunakan adalah fermentasi kotoran ayam dan fermentasi ampas tahu. Lumpur yang dimasukkan harus lebih banyak dari media tambahan karena tidak ada lapisan tanah/kompos sebagai bahan tambahan organik, yaitu lumpur 60 % dan media 40%. Maka jumlah media yang digunakan 5,88 Kg per wadah
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.