Abstract

Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Umumnya kejadian banjir dapat diprediksi jika terjadi curah hujan yang tinggi di suatu kawasan dan berlangsung selama beberapa hari. Akan tetapi, banjir juga dapat terjadi secara tiba-tiba jika kawasan tersebut berada dalam ekosistem yang rusak. Saat ini kejadian banjir di Indonesia tergolong ekstrim. Salah satu daerah yang rawan terhadap banjir adalah Daerah aliran Sungai (DAS) Krueng Tamiang. DAS ini merupakan DAS terbesar di Provinsi Aceh dengan luas 4.826,56 Km2 dengan panjang sungai utama 217 km yang memiliki kapasitas infiltrasi tanah yang rendah pada musim penghujan, sehingga menyebabkan tingginya aliran permukaan yang dapat menimbulkan banjir. Dari permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi luapan banjir dengan menggunakan pemodelan hidrodinamis 2D untuk berbagai skenario periode ulang debit banjir pada DAS Krueng Tamiang dan meninjau validasi model genangan banjir terhadap data lokasi banjir dari survey lapangan di DAS Krueng Tamiang berdasarkan banjir historis menggunakan Software Geo-HECRAS, serta mengetahui kondisi banjir (kedalaman dan luasan genangan banjir) pada kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun. Dari hasil pemodelan didapatkan luas genangan banjir untuk setiap kala ulang sebagai berikut L2th = 43,373km2, L5th = 69,389 km2, L10th = 92,451 km2, L25th = 138,092 km2, L50th = 145,939 km2, dan L100th = 179,836 km2. Kedalaman genangan banjir berkisar 0 sampai dengan lebih dari 2 m. Hasil validasi genangan banjir dengan titik sebaran banjir menghasilkan informasi 10 titik berada pada area genangan banjir serta 2 titik tidak berada pada area genangan banjir.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call