Abstract

<p>The discourse to move the Indonesian capital city has repeatedly emerged. It occurs when critical events arise from social, political, environmental and disaster factors. The purpose of this study is to analyze how the discourse of Central Kalimantan as the Indonesian capital city. The method of this research uses qualitative approach with library research analysis. It uses primary books on public feasibility of an area becoming capital city of Indonesia. The results of this study with spatial, ecological and territorial approach, where Jakarta as a consideration for discussion. So in the temporary hypothesis, Jakarta is less feasible as the capital city of the country. Meanwhile, Central Kalimantan becomes alternative city to be the capital city. It is representative of its vast territory, not vulnerable to natural disasters, added a small population of its citizen.</p>

Highlights

  • The discourse to move the Indonesian capital city has repeatedly emerged

  • Jakarta is less feasible as the capital city of the country

  • It is representative of its vast territory

Read more

Summary

Pendahuluan

1945, belum pernah ada wacana untuk membangun kota sebagai ibu kota negara atau ibu kota nasional. Ada wacana alternatif pertama pemindahan dan pergiliran ibu kota, bahwa kondisi Jakarta sebagai ibu kota negara yang terlalu lama sampai saat ini sangat tidak ideal buat pemerataan pembangunan nasional. Namun dalam pemikiran yang lebih luas dan jangka panjang bahwa Indonesia dengan potensi sumberdaya alamnya yang melimpah dan sumberdaya manusia yang cukup besar akan menjadi negara yang besar dan kuat, maka alternatif pemindahan ibu kota ke dua menjadi lemah. Selain ibukota negara dipindahkan terdapat juga pemindahan sebagian dari kekuasaan pemerintah, contoh berikut dapat dijadikan salah satu alternatif untuk pemecahan masalah yang terkait dengan ibu kota negara. Banyak kalangan berpendapat bahwa jika ibu kota negara dipindahkan dari Jakarta, maka negara Indonesia akan menjadi negara serikat seperti Singapura. Beberapa presiden seperti Soekarno pernah menginginkan ibu kota baru kemudian selanjutnya Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, namun hingga saat ini tidak pernah terlaksana.(10)

Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Tengah
Arti dan Fungsi Suatu Ibukota Negara
Kondisi Jakarta Sebagai Ibu Kota
Dampak Multi Fungsi dari Jakarta
Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call