Abstract

Tulisan ini mendiskusikan pemikiran Ignaz Goldziher disandingkan dengan pemikiran Mustafa Azami, yang akrab dengan studi hadis di Barat. Alasan memilih sosok Goldziher, sebab pemikiran Goldziher dianggap sebagai pioner studi hadis di Barat. Pemikiran hadis Goldziher turut memberi warna secara turun temurun dalam tradisi kajian hadis di kalangan orientalis. Secara umum, sikap para orientalis dalam studi hadis (eksistensi hadis) terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu skeptis, sanguine (non-skeptis), dan middle ground. Dari bahasan ini akan terlihat bagaimana minat yang besar dalam diri Goldziher dan beberapa sarjana Barat lain atas kajian sunnah Nabi saw. Pada sisi lain, Azami turut meramaikan perbincangan tentang hadis dan sunnah Nabi saw. Pemikiran utama Azami adalah untuk menyingkap kelemahan dan kekeliruan sorotan Barat terhadap sunnah Nabi saw. Irama perdebatan yang diikuti oleh Azami dalam arus pemikiran Barat cukup memberi warna, meskipun dari beberapa kalangan Barat, hasil kajian Azami dinilai kurang obyektif dan bersifat apologis.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.