Abstract

In the perspective of human resource development, Islamic boarding schools today are no longer seen as religious institutions. More than that, Islamic boarding schools are considered capable of holding broader social and educational functions, namely the professional craters at the same time as Muslim converts. As many researchers have revealed, today most Islamic boarding schools have vocational specifications as institutional branding: cultural centers, language centers, community counseling centers, centers of creative economic development and others. Darussalam Pesantren as one of the developing boarding schools in Purwokerto has quite a lot of potential that has not yet been mapped and developed. This research is directed to focus on discussing the methodology of mapping potentials and developing potential vocational messages for pesantren Darussalam schools.
 From the research conducted it was concluded that the potential of Darussalam pesantren included: HR, facilities and infrastructure, the geographical location of the pesantren, the pesantren network and the legality of the pesantren. The mapping methodology includes: data collection, data presentation, data analysis and map usage. Vocational pesantrenpreneur that can be developed focus on economic and language development with three models, namely: Entrepreneurial Extracurricular, Student Internship and Industrial Maturity, Consolidation of Political Politics

Highlights

  • From the research conducted it was concluded that the potential of Darussalam pesantren included: HR, facilities and infrastructure, the geographical location of the pesantren, the pesantren network and the legality of the pesantren

  • Muhammad Wahyuddin, dan Muhammad Sholahuddin, 2017, “Analisis Spasial Ekonomi Kreatif Berorientasi Ekspor Kota Surakarta,” URECOL

Read more

Summary

Mengidentifikasi pola pengawasan sumber dan pemberian pelayanan

Agar apa yang telah dipetakan dapat diterima oleh pasar sebagai pengguna, maka dibutuhkan pemetaan pasar (Market Mapping) dengan menggunakan metode perceptual mapping. Menurut Philip Kotler, Positioning adalah kegiatan untuk mendesain citra perusahaan sehingga memiliki arti dan posisi di benak konsumen. Jadi, positioning adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana identitas produk atau perusahaan tetanam di benak konsumen untuk mendapatkan kepercayaan, kredibilitas, dan pengakuan dari konsumen.[18 2]. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia potensi diartikan kemampuan yang memungkinkan untuk dikembangkan; kesanggupan; daya; dan kekuatan. Berikut adalah beberapa potensi pesantren Darussalam yang dapat dikembangkan dalam rangka kemandirian ekonomi, yaitu: a. Dr.KH.Chariri Shofa,M.Ag dan Dra.Hj.Umi Afifah M.S.I. Kyai Chariri selain berbekal ilmu agama dari pesantren, beliau juga menempuh Pendidikan formal sampai jenjang S3 (doktoral). Begitu juga Ibu Umi Afifah selain berbekal ilmu agama dari pesantren, beliau menempuh Pendidikan formal hingga S2. Sedangkan untuk susunan dewan asatidz, 10 asatidz adalah putra dan putri pengasuh sendiri yang memiliki basic keilmuan pesantren dan Pendidikan formal minimal S2 (9 asatidz). SDM pesantren Darussalam diantaranya adalah: Tilawatil Qur’an, Hadroh, 19 Nailatul Husna, Irwan Noor, Mochammad Rozikin, Analisis Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal untuk Menguatkan Daya Saing Daerah Kabupaten Gresik, Universitas Brawijaya Malang, Malang, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.[1], No.

20 Wawancara dengan pengasuh dan asatidz pada 12 September 2019
21 Wawancara dengan santri selama bulan September
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call