Abstract

Indonesia yang merupakan negara agraris, sangat memerlukan informasi iklim terutama klasifikasi iklim pada setiap wilayahnya. Sistem klasifikasi iklim yang banyak digunakan di Indonesia adalah klasifikasi Oldeman. Klasifikasi Oldeman digunakan karena mengaitkan hubungan antara iklim, jenis tanaman, dan waktu tanam yang sesuai di suatu tempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif terhadap data curah hujan dengan rentang waktu dari tahun 1991 hingga 2020 (10 tahun) terdapat beberapa data curah hujan yang hilang (missing data) sehingga diperlukannya tahap pencarian data curah hujan yang hilang dengan menggunakan rumus mencari missing data, menganalisis data dan pemetaan pos hujan. Hasil penelitian yang didapatkan dari observasi 24 stasiun pos hujan di wilayah Kabupaten Tegal menunjukkan rata-rata curah hujan bulanan memiliki bulan basah (> 200 mm) lebih banyak dibandingkan bulan kering (< 100 mm) yaitu total rata-rata perbulannya 6 berbanding 5. Dari peta Klasifikasi Oldeman wilayah Kabupaten Tegal menunjukkan sebagian besar masuk dalam zona iklim C3 dengan kondisi geografisnya didominasi dataran rendah , yang berarti setahun hanya ditanami padi satu kali dan untuk tanaman palawija disarankan untuk tidak ditanami di bulan kering dengan total desa yang mengalami berjumlah 134 desa dengan Kecamatan margasari, Balapulang, Jatinegara, Lebaksiu, Jatibarang, Slawi, Pangkah, Dukuhwaru, Kedungbanteng, dan Adiwerna. 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call