Abstract

The methylene blue dye adsorbed by activated carbon from oil palm fronds modified with H2SO4 has been carried out. This study aims to utilize activated carbon from palm oil frond waste (Cocus nucifera L.) as an adsorbent to adsorb toxic methylene blue dye in textile industrial wastewater. The method consisted of several steps, namely: carbonization, carbon activation using 0.3M HCl activator, surface modification, and identification of functional groups using FTIR, characterization of the adsorbent material using SEM, BET, and surface area analysis with methylene blue. The optimal adsorption time of methylene blue by activated carbon is 20 minutes, longer than modified activated carbon which is 15 minutes. Adsorption of methylene blue by activated carbon and modified activated carbon according to the Langmuir isothermal model. The adsorption capacity of activated carbon was lower, namely 9.7847 mg / g compared to the adsorption capacity of modified activated carbon, which was 10.7642 mg / g. This proves that the active carbon modified by H2SO4 is better used as an adsorbent for adsorbing methylene blue dye

Highlights

  • Industri tekstil di Indonesia sangat berkembang pesat dan menimbulkan dampak bagi lingkungan melalui warna limbah cair yang dihasilkannya dan diketahui mengandung bahan-bahan yang beracun dan berbahaya [1]

  • This study aims to utilize activated carbon from palm oil frond waste (Cocus nucifera L.) as an adsorbent to adsorb toxic methylene blue dye in textile industrial wastewater

  • [12] Aqbar, M., 2013, Kinetika Adsorpsi Ion Logam Cu2+ pada Karbon Aktif Sekam Padi yang Irradiasi Gelombang Ultrasonik, Skripsi tidak diterbitkan, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar [13] Lempang, M., Syafii, W., dan Pari, G., 2011, Struktur dan Komponen Arang serta Arang Aktif Tempurung Kemiri, Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 3(23): 278-294

Read more

Summary

Pendahuluan

Industri tekstil di Indonesia sangat berkembang pesat dan menimbulkan dampak bagi lingkungan melalui warna limbah cair yang dihasilkannya dan diketahui mengandung bahan-bahan yang beracun dan berbahaya [1]. Salah satu zat warna yang banyak digunakan dalam industri tekstil adalah metilen biru. Bahan-bahan yang digunakan terdiri atas pelepah kelapa sawit (Cocus nucifera L.), akuades, metilen biru, HCl, NaOH, NaHCO3, Na2CO3, H2SO4, larutan buffer, Whatman No 42 dan kertas pH universal (E-Merck). Campuran kemudian dipisahkan menggunakan kertas saring dan filtrat yang diperoleh ditentukan absorbansinya pada maks menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Larutan zat warna metilen biru dibuat dengan variasi konsentrasi 30, 60, 160, 210, 250, 300 dan 350 mg/L masing-masing 50 mL. Sebanyak 0,5 gram karbon aktif termodifikasi dimasukkan dalam tiap erlenmeyar yang telah diisi zat warna, kemudian diaduk selama waktu optimum. Selanjutnya disaring dan filtrat yang diperoleh ditentukan absorbansinya pada maks menggunakan spektrofotometer UVVis. Pembuatan karbon dimulai dengan tahapan pengumpulan sampel dan penyiapan bahan. Pengeringan dibawah sinar matahari dilakukan untuk menghilangkan kandungan air pada pelepah kelapa sawit yang digunakan [6]

Karbonisasi
Aktivasi
Modifikasi Permukaan Karbon Aktif
Karakterisasi SEM (Scanning Electron Microscope) dan Metode BET SEM (Scanning
Kesimpulan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call