Abstract

Lumpur pemboran merupakan faktor penting dalam operasi pemboran. Lumpur pemboran dapat berfungsi dengan baik, apabila lumpur selalu dikontrol sifat-sifat fisiknya. Penelitian ini, memanfaatkan limbah Styrofoam yang digunakan sebagai aditif dalam lumpur pemboran pada pemboran panas bumi untuk mengatasi Loss Circulation. Sifat fisik lumpur yang digunakan sebagai pengontrol untuk mengatasi loss circulation meliputi berat jenis (densitas), viscositas, filtration loss. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan limbah styrofoam yang dapat dimanfaatkan sebagai Loss Circulation Material. Metodologi yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan Standar American Petroleum Institute API 13A. Sampel yang digunakan pada pengujian menggunakan empat sampel lumpur bor dan tiga kali pengukuran. Sampel 1 lumpur pemboran tanpa aditif, sampel kedua lumpur pemboran plus aditif 1 gram Styrofoam, sampel kedua lumpur pemboran plus aditif 2 gram styrofoam sampel kedua lumpur pemboran plus aditif 3 gram styrofoam Bahan-bahan yang digunakan antara lain aquadest, bentonite dan limbah styrofoam yang dihaluskan. Hasil penambahan styrofoam tiga gram didapatkan nilai densitas 8.63 ppg, mud cake bernilai 1,254 mm, volume filtrate 13 ml per tiga puluh menit dengan pH 9 dan memenuhi standar API., penambahan limbah styrofoam menurunkan densitas dan menambah ketebalan mud cake sehingga limbah styrofoam dapat digunakan sebagai loss circulation material pada pemboran panas bumiKata kunci: Limbah styrofoam, lumpur pemboran, loss circulation material, panas bumi

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.