Abstract

Mikroalga Chaetoceros amami merupakan mikroalga yang digunakan sebagai pakan hidup udang vaname (Litopenaeus vannamei) karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Kultur mikroalga membutuhkan faktor-faktor pendukung untuk membantu proses pertumbuhannya. Faktor-faktor tersebut antara lain suhu, intensitas cahaya, CO2 dan nutrien. Permasalahan yang sering timbul pada kultur mikroalga diantaranya adalah populasi alga yang pertumbuhannya tidak stabil bahkan cenderung mengalami kematian. Hal ini disebabkan faktor-faktor pendukung kurang optimal seperti kurangnya nutrien pada media pertumbuhannya. Limbah terlarut budidaya udang vaname mengandung 77% nitrogen dan 85% fosfor yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan mikroalga Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan limbah budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) sebagai media kultur Chaetoceros amami. Penelitian ini dilakukan di Mikroalga PT. Central Proteinaprima Lampung Selatan Kalianda. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan, Perlakuan A (kontol) menggunakan pupul walne, Perlakuan B menggunakan 25 % limbah udang vaname dan Perlakuan C menggunakan 50% limbah udang vaname. Hasil uji Duncan (p > 0,05) menunjukkan bahwa fase puncak selama kultur Chaetoceros amami pada media air budidaya udang vaname tidak berbeda nyata. Kesimpulan penelitian ini yaitu Limbah budidaya udang vaname sebanyak (50/50) dapat menggantikan pupuk sintetik (Walne) sebagai media kultur Chaetoceros amami.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call