Abstract

Seiringan dengan bertambahannya industri maka semakin meningkat pula limbah yang di hasilkan dari proses produksi oleh industri tersebut. Salah satu hasil samping dari industri tersebut ialah logam berat Zn2+ ,Cd2+ ,Pb2+ , Cu2+ dan sebagainya yang menjadikan limbah tersebut kemudian dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh logam berat tembaga, maka dilakukan upaya untuk mengurangi kadar limbah tembaga di perairan dengan beberapa metode yang dianggap efisien untuk mengatasi kelebihan logam Cu, diantaranya proses adsorpsi. Pada industri proses adsorpsi lebih sering dipakai karena memiliki banyak keuntungan, diantaranya dalam pengadaan media lebih ekonomis dan tidak menimbulkan efek samping yang beracun. Kandungan karbon yang dimiliki eceng gondok cukup tinggi maka eceng gondok merupakan bahan yang cocok sebagai karbon aktif. Perlakuan awal pada eceng gondok dengan dimasak dengan larutan NaOH untuk meningkatkan jumlah selulosa sebagai bahan utama pembutan karbon aktif. Logam berat Cu pada larutan CuSO4 dapat dikurangi dengan mengontakkan karbon aktif dengan variasi konsentrasi 2 M, 2.4M, 2.8 M, 3.2 M, 3.6 M dan waktu pengontakkan 25, 35, 50, 65, 80 menit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar logam berat Cu dengan tanaman eceng gondok. Hasil analisa dari metode spektrofotometri serapan atom (AAS) bahwa semakin besar konsentrasi dan waktu pengontakan maka semakin tinggi effesiensi penyerapan karbon aktif tersebut yaitu Kadar Cu yang diperoleh relatif tinggi yaitu sebesar 15,964 mg/L saat konsentrasi aktivator 3,6 M dengan waktu pengontakan 80 menit sehingga effesiensi penyerapan Cu sebesar 42,892 %.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call