Abstract

Bahasa Inggris dalam kurikulum sekolah dasar merupakan muatan lokal (mulok) dimana tiap-tiap sekolah mempunyai kebijakan tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kodisi masing-masing sekolah. Fakta yang ada bahwa pengajaran bahasa Inggris di SDN Mulyoagung 2 Kecamatan Dau hanyalah menggunakan metode yang tradisional dengan guru sebagai sentra pengajaran dan hanya menggunakan buku teks sebagai media pembelajaran sehingga pembelajaran bahasa Inggris pada siswa SD yang seharusnya menyenangkan menjadi membosankan. Terlebih di SDN Mulyoagung 2 tidak ada guru pengajar Bahasa Inggris yang merupakan lulusan Pendidikan Bahasa Inggris. Maka dari itu perlu diadakan pelatihan di sekolah ini. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah: pertama, Pemberian pengetahuan dan wawasan tentang motode pembelajaran unuk anak SD. Kedua, pengenalan Story telling sebagai metode yang dapat diterapkan dalam kelas, berikiutnya memberikan model dan yang terakhir adalah praktik menggunakan metode Story Telling dalam kelas. Hasil dari kegiatan ini adalah guru memiliki wawasan tentang pentingnya metode pembelajaran bagi siswa sesuai dengan usianya. Kedua, guru juga mampu membuat cerita dan mengembangkan ide mereka menjadi sebuah kegiatan siswa berdasarkan tema. Dari hasil evaluasi pada akhir kegiatan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan abdimas berjalan dengan lancar dan sukses, semua peserta mengikuti kegiatan dengan baik sampai kegiatan berakhir

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call