Abstract

Indonesia is the most vulnerable country to disasters in the world based on data released by the United Nations Agency for the International Strategy for Disaster Risk Reduction (UN-ISDR) [1]. This will certainly have an impact on the number of fatalities if there is no understanding and good handling of the parties involved. Alert and alert attitudes are still very minimal and are often not taught in formal teaching and learning activities. In addition to human resources, disaster risk reduction can also be pursued by providing adequate K3 facilities in each building. Madrasah Ibtidaiyah Al Huda which is on Jalan Al Huda Rawasapi RT 02/09 Kelurahan Jatimulya - Tambun Selatan Bekasi District has a moderate earthquake risk. In addition, the location of schools that are not on the main road and access roads to locations that are relatively difficult to pass by fire trucks make it vulnerable in the event of a fire disaster. The solution offered is education of OHS implementation of disasters and the provision of facilities and infrastructure to deal with these disasters. The expected output targets are one PKM article published through an ISSN journal, one ISBN proceeding article from a national seminar organized by STT-PLN, and publication in print / electronic media.

Highlights

  • ABSTRAK Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia berdasar data yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Strategi Internasional Pengurangan Resiko Bencana (UN-ISDR)[1]

  • Indonesia is the most vulnerable country to disasters in the world based on data released by the United Nations Agency for the International Strategy for Disaster Risk Reduction (UN-ISDR) [1]

  • Madrasah Ibtidaiyah Al Huda which is on Jalan Al Huda Rawasapi RT 02/09 Kelurahan Jatimulya - Tambun Selatan Bekasi District has a moderate earthquake risk

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan daerah rawan bencana dan bencana dapat terjadi disebabkan oleh alam maupun ulah manusia. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Sedangkan mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembanguna fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman[3]. Dalam UU No 24 tahun 2007, mitigasi didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang berperan sebagai tindakan pengurangan dampak bencana, atau usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi jumlah korban dan kerugian ketika bencana terjadi, baik korban jiwa maupun harta[4]. Belum tampak ada rambu evakuasi dan alat K3 lain yang mendukung kondisi sekolah dalam keadaan darurat bencana

METODE PELAKSANAAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dianjurkan oleh penulis
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call