Abstract

Pembelajaran proyek mulai diterapkan oleh guru karena menjadi pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan anak secara aktif dalam menginvestigasi topik secara mendalam dan konkret. Artikel ini bertujuan untuk menjabarkan pelaksanaan pembelajaran proyek secara daring di Lab School Sekolah CITTA. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data guru dan anak di sekolah. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan dua langkah analisis dari lima yang ada model Spradley, yaitu analisis domain dan tema. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dan perpanjangan keikutsertaan. Hasil penelitian mendapati bahwa pelaksanaan pembelajaran proyek secara daring dilakukan tetap menggunakan tiga langkah, yaitu persiapan terdiri dari pemilihan tema dan mencari informasi, pelaksanaan terdiri dari pembuka/penyapa, kegiatan inti, dan teknik/tampilan, serta evaluasi yang berisi pendokumentasian video dan foto kegiatan anak. Perbedaan dengan pelaksanaan pembelajaran proyek secara luring ada pada penyampaian. Jika luring dilakukan di sekolah dan dibimbing langsung oleh guru, maka pelaksanaan proyek secara daring dilaksanakan menggunakan aplikasi whatsapp¸ voice note, zoom, maupun video sesuai kondisi. Proyek diselesaikan anak di rumah dengan dampingan orangtua. Guru menerima kiriman video, voice note, atau foto kegiatan anak dari orang tua untuk diolah menjadi penilaian. Artikel hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran proyek dalam kondisi darurat sekalipun.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call