Abstract

Artikel ini memperbincangkan dua konsep pendidikan dari sudut pandang sosiologis, yakni official knowledge yang merupakan produk dari para pakar pedagogi kritis dan konsep pendidikan interkultural yang disematkan untuk menyelesaikan persoalan identitas yang berkelindan di lingkungan pendidikan. Artikel ini menjadikan Kota Jayapura sebagai contoh kasus pengimplementasian kedua konsep tersebut, baik itu secara teoretik ataupun secara praktis. Dengan pendekatan fenomenologi di lapangan, penelitian ini menemukan bahwa konsep “Official Knowledge” yang acapkali dibingkai sebagai perlawanan pada kekuasaan pemerintahan bisa dialihkan menjadi ‘sikap penerimaan’ untuk menyelesaikan konflik identitas yang berkelindan di masyarakat. Syaratnya, negara harus berkuasa mengatur pengetahuan dan penyadaran akan fakta kemajemukan yang ada di Indonesia. Pendekatan interkultural dapat menderivasi kemajemukan tersebut melalui pendidikan yang mengedepankan interaksi, komunikasi, dan terbentuknya sikap “saling” (inter) memahami serta menerima antara satu individu dengan lainnya, antara realitas sosial dan pengetahuan di lembaga pendidikan, dan diantara kelompok keagamaan yang satu dengan lainnya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call