Abstract
Pada tahun 2016, sejumlah penduduk di Kampung Rawa Mekar Jaya telah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk mengembangkan ekowisata di hutan mangrove yang tersisa di sepanjang Sungai Rawa. Pembangunan infrastruktur wisata dan promosi berkelanjutan telah menarik pengunjung dari daerah lain. Namun, meningkatnya jumlah wisatawan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang ada. Selama tahun 2018-2019, LPPM Universitas Riau melaksanakan Program Desa Binaan di kampung ini untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola ekowisata hutan mangrove dan mengintegrasikannya dengan beternak lebah kelulut untuk produksi madu. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah a) Pemetaan hutan mangrove, b) Penamaan dan pelabelan pohon mangrove, c) Pelatihan bagi pemandu ekowisata mangrove, dan d) Pembuatan penangkaran lebah kelulut beserta pengayaan tanaman pakan. Anggota Pokdarwis antusias dengan bergabung dalam kegiatan ini. Selain karena kesadaran akan manfaat dan pentingnya program tersebut, partisipasi mereka sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan Ketua Pokdarwis sebagai motivator dengan sikap yang luar biasa, seperti: memberi teladan, jujur, dapat diandalkan, dan menjunjung tinggi kesetaraan.
Highlights
Seluruh wilayah pesisir Kabupaten Siak berada di Kecamatan Sungai Apit
eager to manage a remnant of mangrove forest for ecotourism
which is situated on the bank of Rawa River
Summary
Pemetaan hutan mangrove Kampung Rawa Mekar Jaya dilakukan menggunakan pesawat tanpa awak (drone). Phantom 4 Pro. Kegiatan ini ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang sebaran, luas dan kondisi hutan mangrove. Pemotretan hutan mangrove dengan drone menghasilkan foto yang dilengkapi dengan informasi data spasial sehingga dapat digunakan untuk memetakan sebaran dan luasan hutan mangrove
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have