Abstract

Indonesia has about 17,506 islands consisting of large and small islands. Outermost small islands are direct boundary of Indonesia with neighboring countries. These outermost islands have the potency to be used as quarantine area and for livestock development, especially beef cattle in order to support the development of food security of meat. Some of outermost islands are Jemaja island in Riau Province, Singkil island in Aceh Province and Naduk island in Bangka Belitung Province. Criteria to determine quarantine area and livestock development are availability of natural resources (fresh water and forage), free of contagious diseases, human resources, market access, and transportation. This paper describes about the condition and forage availability in those three islands and their surrounding area. Those islands have potential variety of forage with different carrying capacities. Type of grass that has been adapted in the outermost islands are <em>Paspalum conjugatum</em>, <em>Axonopus compressus</em>, <em>Cynodon dactylon</em>, <em>Cynodon plectostachyus</em>, and <em>Panicum repens</em>.

Highlights

  • Indonesia has about 17,506 islands consisting of large and small islands

  • Outermost small islands are direct boundary of Indonesia with neighboring countries. These outermost islands have the potency to be used as quarantine area and for livestock development, especially beef cattle in order to support the development of food security of meat

  • This paper describes about the condition and forage availability in those three islands and their surrounding area

Read more

Summary

KARAKTERISTIK TIGA PULAU KECIL TERLUAR UNTUK KARANTINA HEWAN

Menurut Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2004), yang dimaksud dengan PPK berdasarkan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 67. Dengan mempertimbangkan bahwa Indonesia terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil, serta sebagian besar belum dimanfaatkan secara optimal, maka gagasan untuk memanfaatkan PPK untuk menyukseskan agenda pemerintah swasembada daging sapi dapat dikemas dalam suatu format Pulau-Pulau Kecil sebagai Kawasan Pengembangan Sapi Potong (PPK-PSP). Perencanaan pembangunan fisik, SDM, kapasitas lahan untuk pengembangan ternak harus dilakukan secara seksama yang didukung oleh studi potensi wilayah dan kesesuaian agroekosistem serta sosial budaya masyarakat setempat, sedangkan yang dibutuhkan sapi adalah pakan dan air dengan kualitas dan kuantitas cukup (Pelitawati 2006). Komponen mikro dalam pengembangan ternak di PPK terluar adalah perkembangan aspek produksi ternak cukup baik, perkembangan harga dan biaya produksi seimbang, pola usaha yang dilakukan oleh sumber daya di lokasi dan distribusi serta dukungan kelembagaan sangat mendukung dalam perkembangan ekonomi, sosial dan budaya. Pengembangan teknologi untuk mendukung industri pakan ternak berbasis bahan baku lokal perlu lebih diintensifkan, sehingga sasaran yang hendak dicapai dalam peningkatan ketersediaan pakan ternak berbasis bahan baku lokal yang secara ekonomi terjangkau dan menguntungkan bagi peternak lokal/ domestik sehingga mampu memenuhi kebutuhan gizi ternak dan juga meningkatkan kesejahteraan peternak (Lakitan 2013)

Daya dukung tanaman pakan
Ottochloa nodosa
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call