Abstract

ABSTRAK. Dengan adanya pandemi Covid-19 maka diambillah kebijakan social distancing atau lebih dikenal dengan physical distancing yang artinya menjaga jarak fisik. Kebijakan ini diambil untuk menghambat penyebaran virus dengan berupaya memecah kemungkinan kerumunan akan terjadi. Kemdikbud merespon kebijakan ini dengan memunculkan kebijakan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring (dalam jaringan. Dengan bagaimanapun keadaanya pembelajaran harus tetap berjalan. Guru harus mampu mengoptimalkan dan mengkondisikan proses pembelajaran dengan baik. Dalam aspek kognisi atau kemampuan berfikir, pada masa usia dini (0-6 tahun) terjadi perubahan yang dramatis. Perkembangan yang terjadi bukan hanya secara kuantitatif, tetapi juga kualitatif. Intelegensi memang memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang, walaupun intelegensi bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan sukses atau tidaknya kehidupan seseorang. Mengingat betapa pentingnya perkembangan kogitif bagi anak, maka diharapkan guru mampu mengkondisikan dan memberikan pembelajaran dengan optimal supaya perkembangan kognitif anak usia dini dapat terstimulus dengan baik. Berkaitan dengan penelitian tersebut, penulis melakukan penelitian tentang cara pengoptimalisasian pembelajaran dimasa pandemi dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini. Penlitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa pemilihan metode pembelajaran homevisit dan daring dengan menggunakan aplikasi whatsaap dengan memanfaatkan fitur wagrup dan videocall ternyata mampu menjaga semangat dan ketertarikan anak dalam belajar meskipun pandemi sedang mewabah, sehingga kemampuan kognitif anak dapat terus meningkat tanpa mengalami hambatan yang berarti.Kata Kunci: pembelajaran dimasa pandemi, kemampuan kognitif ABSTRACT. With the Covid-19 pandemic, a social distancing policy was adopted or better known as physical distancing, which means maintaining physical distance. This policy was taken to curb the spread of the virus by trying to break down the likelihood that swarms would occur. The Ministry of Education and Culture responds to this policy by creating a policy of learning from home through online learning (online. After all, learning must continue to run. Teachers must be able to optimize and condition the learning process well. In terms of cognition or thinking ability, at an early age (0-) 6 years) there has been a dramatic change. The development that occurs is not only quantitative, but also qualitative. Intelligence does play an important role in a person's life, even though intelligence is not the only factor that determines the success or failure of a person's life. Given how important cognitive development is for children, it is hoped that teachers are able to condition and provide optimal learning so that early childhood cognitive development can be stimulated properly. In connection with this research, the authors conducted research on how to optimize learning during the pandemic period in enhancing the cognitive abilities of early childhood. This research uses qualitative research with the type of case study research. From this research, it can be concluded that the selection of homevisit and online learning methods using the WhatsApp application by utilizing the wagrup and videocall features is able to maintain children's enthusiasm and interest in learning even though the pandemic is endemic, so that children's cognitive abilities can continue to increase without experiencing significant obstacles. Keyword: learning during the pandemic, cognitive abilities

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call