Abstract

Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah lembaga pendidikan anak usia dini di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur yang dilandasi oleh adanya permasalahan yakni jumlah siswa yang berkebutuhan khusus semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga kemampuan guru dalam menerapkan pendidikan inklusif masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan untuk menerapkan pendidikan inklusif di lembaga pendidikan anak usia dini pada wilayah Desa Sindanglaya. Adapun kegiatan dilaksanakan dengan metode pra pelaksanaan dalam bentuk survei dan wawancara, pelaksanaan dalam bentuk seminar dengan peserta guru Taman Kanak-Kanak yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Wilayah Kecamatan Cipanas, Wilayah Desa Sindanglaya. Serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Hasil dari kegiatan ini diketahui bahwa pengetahuan dan pemahaman peserta meningkat sebesar 54% setelah mendapatkan pemaparan materi seminar. Selain itu, kemampuan untuk menerapkan pendidikan inklusif yang unggul juga terlihat dari hasil wawancara serta survei pasca kegiatan yang ditunjukan melalui suasana kelas dan sikap guru yang responsif dalam berinteraksi serta mengidentifikasi kondisi siswa. Saran bagi mitra untuk dapat mengoptimalkan penerapan pendidikan inklusif kedepannya dapat bekerjasama dengan pemangku kepentingan agar dapat memfasilitasi guru pendamping pada kelas dengan anak berkebutuhan khusus. The partner in this community service activity is an early childhood education institution in Sindanglaya Village, Cipanas District, Cianjur Regency which is based on the problem that the number of students with special needs is increasing every year. So the ability of teachers to implement inclusive education still needs to be improved. Based on these problems, this activity aims to increase knowledge, understanding, and ability to implement inclusive education in early childhood education institutions in the Sindanglaya Village area. The activities were carried out using pre[1]implementation methods in the form of surveys and interviews, and implementation in the form of seminars with Kindergarten teacher participants who are members of the Kindergarten Teachers Association in Cipanas District, Sindanglaya Village Region. As well as evaluation using pre-tests and post-tests. The results of this activity showed that participants' knowledge and understanding increased by 54% after exposure to the seminar material. Apart from that, the ability to implement superior inclusive education can also be seen from the results of interviews and post[1]activity surveys which are shown through the classroom atmosphere and the teacher's responsive attitude in interacting and identifying students' conditions. Suggestions for partners to optimize the implementation of inclusive education in the future include collaborating with stakeholders to facilitate accompanying teachers in classes with children with special needs

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call