Abstract

Artikel ini bertujuan menjelaskan signifikansi perkembangan teknologi terhadap pandangan hidup masyarakat modern yang kemudian dispesifikkan pada dinamika penghayatan dan implementasi nilai Gotong Royong. Semangat Gotong-royong di dalam masyarakat Indonesia mulai terkikis oleh dampak yang ditimbulkan oleh modernitas. Tesis Herbert Marcuse tentang “One-Dimensional Man” menjadi perspektif yang digunakan untuk merefleksikan kondisi sosial masyarakat modern. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis deduktif yang mengacu pada model penelitian kualitatif Alan Bryman. Penelitian ini menawarkan sebuah hipotesis yang disandarkan pada teori sosial Herbert Marcuse bahwa masyarakat modern didominasi oleh kesadaran palsu yang kemudian mereduksi manusia ke arah yang kontraproduktif dengan semangat Gotong-royong. Penelitian ini juga berupaya merekonstruksi teori Marcuse yakni dengan meletakkan sosio-epistemologi sebagai basis paradigmatis untuk memperkuat kerangka kerja implementasi nilai Gotong-royong menjadi sebuah praksis sosial. 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call