Abstract
Dewa Ruci's Batik motif is the work of Sapuan a Junior High School (SMP) teacher from Pekalongan. Dewa Ruci is a unique batik work that represents the life story of the journey of Bima, a puppet character. The story of Bima's life journey visualized through this motif brings the value of character education which is full of goodness values. This research will examine the value of character education contained in the Batik Dewa Ruci motif in terms of the perspective of character education Thomas Lickona. The method used in this study is a qualitative descriptive method, using interview data with the creator of the batik to see the intrinsic motivation of the work, observations of the batik, and supported by library data. Data analysis uses a hermeneutic approach, which is interpreting the expressions that appear in the visuals of the batik. The results of the study show that the Batik Dewa Ruci by Sapuan contains the character values of Thomas Lickona's kindness, It is hoped that this research can inspire educators and artists, to be able to insert value of character education into works of art, and for readers to be able to understand the philosophical meaning of Dewa Ruci's batik.
Highlights
Motif Batik Dewa Ruci adalah karya Sapuan seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Pekalongan
Dewa Ruci's Batik motif is the work of Sapuan a Junior High School
The story of Bima's life journey visualized through this motif brings the value of character education
Summary
Sapuan adalah seorag guru pengajar IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Paningaran Kota Pekalongan. Dalam salah satu bagian batik digambarkan Bima sedang menghadap gurunya, untuk menerima sebuah perintah perjalanan mencari air suci, seperti pada kisah pewayangan Dewa Ruci. Dimana manusia dengan karakter yang baik haruslah dapat mengontrol dirinya dalam segala keadaan, untuk tidak mudah memberikan penilaian terhadap sesama dan lingkungan sebelum memahami permasalahan yang sesungguhnya, serta untuk dapat mengotrol diri pada saat menghadapi ujian, dalam hal ini tidak menjadi seorang pemarah seperti yang dicontohkan dalam karakter Bima. Taat kepada guru dan mencari guru yang baik adalah salah satu cara yang harus ditempuh oleh seorang manusia untuk dapat menemukan jati diri dan hakekat kehidupan yang sesungguhnya. Perjalanan Bima sebelum bertemu dengan Dewa ruci mengajarkan manusia untuk memberikan perlawanan kepada hawa nafsu dan angkara yang menjadi sifat dasar dalam pribadi manusia. Motif batik Dewa Ruci mampu mengidentifikasikan kualitas moral dengan ciriciri karakter baik, yang mencakup pengetahuan moral, perasaan moral dan juga tindakan moral dalam kehidupan, yang kesemua komponen karakter tersebut tervisualisakan dengan baik dan jelas dalam karya batik Dewa Ruci
Sign-in/Register to view highlights & summary Sign-in/Register to access full text options 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Schedule a callDisclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.
