Abstract

The current era, with fertile technology that is increasingly developing, certainly has positive and negative sides. One of the phenomena that shows the negative side of development technologies such as Youtube, Instagram, Twitter and Facebook is that many cildren use media gadgets as playmates, so that the child is not controlled is choosing content that is popular in cyberspace, as a reseult the child will further away from values religion, humanitarian values, values justice and moral values. In this article, the researcher describes the prevention of moral decadence for the younger generation, so it is necessary to increase the role of education, especially the role of parents in selecting entertaiment content that contains moral values for children. These efforts are made to prepare the next generation who have knowledge, faith and good character. The writing of this article uses qualitative research with descriptive analysis. The writer in this article uses Roland Barthes’ semiotic analysis model known as “two order of signification”, namely by looking for the denotative meaning the connotation of each scene. From using this method the researcher foumd that the animated film Nussa and Rarra, the episode of prayer must contain values from the concept of Islamic teachings, namely Akidah, Sharia and Moral. If parents are able to nurture and guide by choosing content that educated and implements in life, it is hoped that the child will become a person with character according to the expectation of the nation and religion. Islamic

Highlights

  • Abstrak : Era dewasa saat ini, dengan semakin tumbuh subur teknologi tentunya memiliki sisi positif dan negatif

  • of the phenomena that shows the negative side of development technologies

  • Facebook is that many cildren use media gadgets as playmates

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitan deskriptif kualitatif penelitian kualitatif ini dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang belum diketahui dan serta digunakan untuk mendapatkan wawasan.[5]. Pakar sosiologi yakni Emile Durkheim, dalam karyanya yang berjudul “Education and Sociology” mengatakan bahwa pendidikan merupakan produk manusia yang menetapkan kelanggengan kehidupan manusia itu sendiri, yakni mampu hidup konsisten mengatasi ancaman dan tantangan masa depan.[13] Dalam pemaknaan paling sederhana dan umum, pendidikan dapat dipahami sebagai upasa yang dilakukan secara sadar oleh orang dewasa (orang tua) kepada anak untuk menciptakan, menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak demi mencapai tujuan yang diinginkan untuk menciptakan generasi yang paripurna sesuai ajaran Islam. Dari beberapa pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa nilai pendidikan Islam merupakan usaha sadar dalam membimbing dan menumbuhkan dorongan nilai agama dan akhlak untuk menciptakan rasa rela, optimisme, menghrgai kewajiban, kepercayaan diri, tolong-menolong dalam kebaikain dan bertaqwa. Dengan demikian bahwa nilai-nilai pendidikan Islam merupakan karakter yang mengandung tiga konsep ajaran Islam yang berupa nilai iman, nilai ibadah dan nilai akhlak yang didapat melalui bimbingan atau asuhan oleh subjek didik terhadap perkembangan pikiran, dan perasaan dengan bahan materi sekaligus jangka waktu tertentu, kearah tujuan penciptaan manusia yang sesuia dengan ajaran Islam

FILM ANIMASI NUSSA
SINOPSIS DARI EPISODE SHOLAT ITU WAJIB
Rarra Rarra Nussa Nussa Nussa Rarra
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call