Abstract

The Values of Islamic Education in Nanggung Culture and Its Implication on Solidarity of People in Mendo Barat Sub-district of Bangka Regency. Each region has a different culture, including the existing culture in the District of Bangka Belitung. However, not all cultural heritage of the ancestors have an education of Islamic values. In Bangka Belitung, there is a culture of ancestral heritage that has an education of Islamic values, namely value education that is revealed in the culture of such as religious values, ethics, social values, ukhwah Islamiyah value, and gotong royong value. These values can ultimately have implications for the solidarity of the people in Bangka district. This paper concludes that Nganggung culture continues to be maintained and preserved in Bangka regency. As a tradition of Bangka community that has been done for generations, nganggung has good values of local wisdom and even including the Islamic tradition. This tradition can also instill a noble value education which is emphasized in the teachings of Islam. These values are like social values by strengthening the relationship, the value of psychiatric education, the value of togetherness or solidarity, and aesthetic value.

Highlights

  • Abstrak: Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Budaya Nganggung dan Implikasinya Terhadap Solidaritas Umat di Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka

  • all cultural heritage of the ancestors have an education of Islamic values

  • there is a culture of ancestral heritage that has an education of Islamic values

Read more

Summary

Nganggung atau yang dikenal masyarakat Bangka dengan sepintu sedulang merupakan

| 102 warisan nenek moyang yang mencerminkan suatu kehidupan sosial masyarakat berdasarkan sifat kegotong-royongan atau berat sama dipikul ringan sama dijinjing.[2]. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa simbol merupakan bagian terkecil dari ritual yang menyimpan sesuatu makna dari tingkah laku atau kegiatan dalam upacara ritual yang bersifat khas. Opera­ tional meaning, yaitu makna yang diperoleh tidak terbatas pada perkataan informan, melainkan dari tindakan yang dilakukan dalam ritual. Dalam tradisi ritual biasanya terdapat selamatan berupa hidangan makanan sebagai bentuk pe­ ngorba­nan kepada orang yang sudah meninggal yang kadang-kadang sulit diterima nalar. Robertson Smith mengatakan bahwa kegiatan saat manusia menghidangkan makanan dan berdoa bersama mereka memiliki fungsi sebagai aktivitas untuk mendorong rasa solidaritas dengan sesama yang hidup maupun yang sudah mati[7]. Hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat Bangka melalui tradisi nganggung ketika ada orang yang meninggal dengan cara membawa makanan di masjid dan berdoa bersama. Di antara fungsi ritual yang patut dikemukakan yaitu (1) ritual akan mampu mengintegrasikan dan menyatukan rakyat dengan memperkuat kunci dan nilai utama kebu­dayaan melampaui dan di atas individu dan kelompok, yakni ritual menjadi alat pemersatu atau integrasi; (2) ritual juga menjadi sarana pendukungnya untuk mengungkapkan emosi, khususnya nafsu-nafsu negatif; dan (3) ritual akan mampu melepaskan tekanan-tekanan sosial

Nilai Keislaman dan Nilai Universal dalam Tradisi Nganggung
Solusi Alternatif Membina Solidaritas Umat yang Konstrukktif
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call