Abstract

Eat Pray Love adalah salah satu novel laris yang mempunyai ciri kuat dalam hal penggunaan latar tempat. Unsur ini sangat jelas memengaruhi alur cerita. Pulau dewata, Bali, menjadi tempat merepresentasikan kata “love” pada judul novel. Cinta yang ditemukan di Bali dapat diinterpretasi sebagai upaya pencarian keseimbangan (the pursuit of balance) yang tegas dinyatakan dalam 36 episode terakhir novel Eat Pray Love. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur naratif dari keseimbangan yang terbangun dalam cerita. Metode kajian tekstual dipadukan dengan analisis diksi dari Keraf dan prinsip keseimbangan hidup berdasar perspektif Tri Hita karana yang memandang kebahagiaan manusia tercipta dari keseimbangan relasi manusia dengan Tuhan, antarmanusia, dan alam. Penelitian ini menemukan bahwa narasi keseimbangan di Bali dalam novel Eat Pray Love adalah (1) keseimbangan hubungan dengan Tuhan, (2) keseimbangan hubungan antarmanusia, dan (3) keseimbangan hubungan dengan alam. Ketiga keseimbangan dinarasikan secara dominan melalui dua cara. Pertama, diksi berupa kata umum, kata khusus yang memiliki daya sugesti, dan kata abstrak untuk menunjukkan konsep yang hidup dalam pikiran. Kedua, narasi ekspositoris dan sugestif menunjukkan gambaran pencarian keseimbangan di Bali dalam kerangka Tri Hita Karana agar hidup menjadi harmonis. Implikasi penelitian ini adalah bahwa identifikasi suatu nilai dalam novel dapat dilihat dari diksi dan narasi, baik secara ekspositoris dengan pernyataan eksplisit dan narasi sugestif dengan penyampaian secara implisit. Hasil identifikasi dalam penelitian ini dapat menjadi bahan perenungan bagi pembaca sehingga karya sastra bisa berkontribusi dalam memberi pemahaman tentang nilai filosofis yang tumbuh di masyarakat.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call