Abstract
The development of infrastructure under public-private partnerships (PPP) schemes is perceived having a relatively high level of risk. Its referring to the scale of investment which requires generated income to be spread over a long time of concession period. Hence, the success of PPP in infrastructure development can not be separated from the appropriate risks allocation to the involved parties that best able to bear the risks. As one of the key steps in risk management process, risk assessment will provides the profile of the risks identified more depth and specific, then allocated to the parties as the mechanism of risks response. This study develops a model based on fuzzy-delphi approach to facilitate a structured subjective judgement of risks in a PPP infrastructure project. The model was tested by taking the case study of 15 identified major risks in water supply project under PPP concession scheme in Indonesia. The testing and evaluation of the proposed model involves a number of officials and staff from related central government agencies as respondents. By applying Fuzzy-Delphi technique, the probability and impact value of 15 major risks were assessed and quantified. Criteria used for model evaluation are comprehensiveness, clarity, ability to apply in real projects, contribution to the better decision, and overall satisfaction. Evaluation result indicated that the developed model is acceptable according to appreciation and approvals from the respondents representing the parties that are most interested with the model implementation in the future.
Highlights
Dalam pembangunan infrastruktur telah menjadi kecenderungan global
This study develops a model based on fuzzy-delphi approach to facilitate a structured subjective judgement of risks in a private partnerships (PPP) infrastructure project
[20] Tah, J.H.M. dan Carr, V., A Proposal for Construction Project Risk Assessment Using Fuzzy Logic, Construction Management and Economics, 18, 2000 : 491-500
Summary
Dalam pembangunan infrastruktur telah menjadi kecenderungan global. Sebagai suatu spektrum dari berbagai kemungkinan ikatan kontraktual, KPS atau PPP (public-private partnerhsip) bisa diupayakan dalam jangka pendek (short-term) untuk waktu kurang dari lima tahun, menengah (mid-term) hingga 15 tahun, atau panjang (long-term) hingga lebih dari 25 tahun. No 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam Penyediaan Infrastruktur, KPS merupakan kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak. ISSN 1978 - 5658 estimasi risiko (risk assessment) merupakan proses menganalisis risiko-risiko proyek yang kritis (critical) dalam rangka meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan proyek seperti biaya, kinerja dan jadwal [2]. Dengan alasan kompleksitas KPS yang umumnya melibatkan dimensi sosial, politik, ekonomi, hukum, teknis dan lingkungan, risiko-risiko seringkali dianggap remeh (under estimate) dengan pengalokasian yang tidak didukung pengetahuan dan sumber daya yang memadai, serta kemampuan para pihak terkait untuk mengelolanya secara efektif [5]. Model yang diajukan merupakan pengembangan dari teknik penilaian subyektif risiko secara terstruktur, dengan mengkombinasikan pendekatan fuzzy set dan metode Dephi
Sign-in/Register to view highlights & summary Sign-in/Register to access full text options 
Free) 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Schedule a call
