Abstract

Tasikmalaya District is one of the West Java regions with good agribusiness potentials in food crops and ruminant livestock. The potentials must be utilized properly to have an impact on regional economic improvements. This research aimed to design a dissemination model for mobile money application in rural communities, especially in Tasikmalaya District, in three sub-districts: Singaparna, Rajapolah, and Ciawi, using a structured approach through Soft System Methodology (SSM). The model must be built in a system, through a four-layered model, with components for each layer: a) Layer-1 consists of values, infrastructure (network, smartphone, merchant), customer capabilities, & regulations; b) Layer-2 consists of institutional support (local government and related agencies); c) Feature, communities, and communication media; d) Sweetener program. In the implementation process, layer-1's readiness is a priority that must be met first, followed by layer-2, layer-3, and layer-4's readiness.Keywords: dissemination model, soft system methodology, mobile money, Tasikmalaya

Highlights

  • The potentials must be utilized properly to have an impact on regional economic improvements

  • The model must be built in a system, through a four-layered model, with components for each layer: a) Layer-1 consists of values, infrastructure, customer capabilities, & regulations; b) Layer-2 consists of institutional support; c) Feature, communities, and communication media; d) Sweetener program

  • International Journal of Technology Management 11(7): 833845

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada bulan September 2019 sampai Maret 2020 di tiga Kecamatan (Singaparna, Rajapolah, dan Ciawi) di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jenis dan sumber data penelitian adalah data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, Badan Pusat Statistik (BPS), provider mobile money, operator telekomunikasi, perbankan dan Bank Indonesia. Pengumpulan data primer melalui survei dan wawancara yang mendalam kepada 207 orang masyarakat pedesaan yang berdomisili di tiga kecamatan dan pernah menggunakan mobile money. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis Soft System Methodology (SSM), melalui 7 tahapan proses diantaranya yaitu: 1) Situation Considered Problematic, 2) Problem Situation Expressed, 3) Root Definitions of Relevant Systems, 4) Conceptual Models, 5) Comparisons with Reality, 6) Debate about change dan tahapan terakhir yaitu 7) Action (tindakan), yaitu melakukan tindakan perbaikan awal dalam memperbaiki keadaan. H4 = Usage behaviour merupakan kritikal faktor keempat yang harus dipenuhi money yang ada di tiga kecamatan (Singaparna, Ciawi dan Rajapolah) saat ini seperti pada Gambar 1

Situasi Kondisi Saat ini
Rich Picture
Kecamatan Singaparna
Produk Mobile Money
Penyampaian Produk
Tenaga Penyuluhan
Komponen Root Hasil Definisi Definition
Model Konseptual
Membuat Value Mobile Money yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan
Membuat program sweetener yang menarik bagi masyarakat pedesaan
Proses digitalisasi perlu didukung
Membentuk komunitas untuk percepatan penyampaian informasi kepada masyarakat
Kepedulian provider untuk menjadikan masyarakat pedesaan sebagai target pasar
Grup WA di kelola oleh masyarakat dan petugas Pemda
Penyampaian informasi melalui media sosial
Implikasi Manajerial
KESIMPULAN DAN SARAN
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call