Abstract
This study has a purpose to examine wether any social mobility occurred within Zainichi Korean in Japan. Zainichi Korean is a minority group that came to Japan since 1910 when Korean Peninsula was annexed by Japanese. Korean who came to Japan that time worked as daily worker in farming area, ship building, contruction site or other places. After World War II was ended, part of those Korean stayed remain in Japan, until this moment for fourth or fifth generatons. Decades ago, discrimination against Korean immigrants made it difficult for them to earn a decent living, as they struggled to find a decent work. They could only work as day laborers. However, due to various supporting factors such as opportunities and good cooperation, most of these Korean immigrants were able to own a Pachinko business, and even almost controlled the jewelry shop business in Osaka as the center of a settlement of the most Korean immigrants in Japan. This change shows the social mobility of Korean immigrants to a higher socioeconomic class. On the other hand, the factor that hinders the occurrence of mobility is the discriminatory attitude towards Zainichi Korean.
Highlights
This study has a purpose to examine wether any social mobility occurred within Zainichi Korean in Japan
a minority group that came to Japan
when Korean Peninsula was annexed by Japanese
Summary
Hal ini terkait dengan stratifikasi sosial merupakan hal yang wajar terjadi di masyarakat. Dan korelasi dengan penelitian ini sangat erat, karena masyarat yang terjebak dalam suatu kelas sosial pun memiliki harapan untuk bermobilisasi ke atas jika memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini juga terjadi pada kelompok minoritas di Jepang, misalnya para Zainichi Korean yang mampu mengenyam pendidikan tinggi memiliki peluang untuk bekerja dalam bidang yang lebih variatif dengan upah yang lebih layak. Pendidikan menjadi investasi yang bermanfaat karena mampu mengantarkan individu ataupun kelompok sosial pada kelas yang lebih tinggi. Peluang di sektor informal, dan budaya kerja dengan disiplin yang tinggi menjadi akses yang memudahkan para keturunan Tionghoa untuk merintis bisnis di Indonesia. Sektor informal yang diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal, memiliki sumber daya manusia lokal yang cenderung rendah, menjadi peluang untuk bergabung dan memulai bisnis antara sesama imigran. Pembahasan dibagi menjadi tiga bagian, dengan bagian awal menjelaskan terkait istilah Zainichi Korean, dilanjutkan dengan kajian historis keberadaan Zainichi Korean, serta bentuk-bentuk mobilitas sosial yang terjadi dalam kelompok ini
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: Jurnal SAKURA : Sastra, Bahasa, Kebudayaan dan Pranata Jepang
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.