Abstract

Mitos merupakan cerita tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi yang di dalamnya membahas suatu kepercayaan manusia tentang peristiwa ataupun kejadian. Mitos akan berkembang sesuai dengan kepercayaan masyarakat dan mereka yang berpikiran modern akan memungkinkan meninggalkan mitos tersebut karena dianggap tidak logis. Kediri memiliki banyak mitos yang berkaitan erat dengan norma keyakinan masyarakat. Mitos yang beredar dan dipercaya oleh masyarakat Kediri salah satunya adalah larangan menikah antara seseorang yang berasal dari etan-kulon Sungai Brantas. Penelitian kualitatif studi kasus ini berupaya untuk membedah mitos larangan menikah etan-kulon Kali Brantas dengan menggunakan pola pemikiran Strukturalisme Lévi-Strauss. Konsep utama Lévi-Strauss tentang larangan incest membahas dan menjelaskan tentang pranata pernikahan yang tidak dapat dilepaskan dari fenomena-fenomena yang lain seperti larangan incest taboo, perilaku kekerabatan, dan pranata pertukaran dalam kehidupan manusia. Incest atau endogami dilarang dan ini bersifat menyeluruh bagi masyarakat di wilayah aliran Sungai Brantas yang “dikemas” dengan penggunaan sanepan larangan menikah antar etan-kulon Kali Brantas. Dengan adanya incest tersebut maka lahirlah kebudayaan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call