Abstract

ABSTRAK Bencana alam merupakan hasil dari kejadian yang terjadi secara alamiah, sedangkan bencana non-alam disebabkan oleh aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Perlunya penilaian yang matang dengan banyaknya alih fungsi perkebunan menjadi perumahan beresiko timbulnya bencana alam, seperti banjir dan longsor. Desa Cilengkrang memiliki tanah dengan kontur perkebunan, namun banyak mengalami alih fungsi menjadi perumahan dan berada di daerah sesar lembang sehingga berisiko terdampak gempa, banjir, dan tanah longsor. Kader merupakan tokoh masyarakat yang membantu dalam mensukseskan program pemerintah. Desa Cilengkrang memiliki 45 kader, yang jika disiapkan menjadi kader siaga bencana, sangat membantu meminimalkan resiko dari bencana alam yang mungkin terjadi. Menyiapkan kader siaga bencana. Metode penelitian meliputi pengajaran tentang mitigasi bencana dan simulasi penatalaksanaan pertolongan pertama jika terjadi bencana alam dengan jumlah sampel 35 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan kurang tentang mitigasi bencana dalam mempersiapkan kader siaga bencana sebelum penyuluhan, dan setelah penyuluhan lebih dari setengah responden memiliki pemahaman yang cukup tentang mitigasi bencana untuk mengembangkan kader kesiapsiagaan bencana. Untuk mengurangi dampak bencana dan memberikan pertolongan pertama jika terjadi bencana, sehingga saran diperlukan kader-kader siaga bencana. Kata Kunci: Kader, Mitigasi Bencana, Siaga Bencana ABSTRACT Natural disasters are the result of naturally occurring events, while non-natural disasters are caused by human activities that damage the environment. The need for careful assessment of the conversion of plantations into housing is at risk of natural disasters, such as floods and landslides. Cilengkrang Village has land with plantation contours, but many plantations have been converted into housing and are located on the Lembang fault, putting it at risk of earthquakes, floods and landslides. Cadres are community leaders who assist in the success of government programmes. Cilengkrang village has 45 cadres, who, if prepared to become disaster preparedness cadres, can help minimise the risk of natural disasters that may occur. Purpose to prepare disaster preparedness cadres. The research method included teaching about disaster mitigation and simulation of first aid management in the event of a natural disaster with a total sample of 35 people. The results showed that more than half of the respondents had insufficient knowledge of disaster mitigation in preparing disaster preparedness cadres before counselling, and after counselling more than half of the respondents had sufficient understanding of disaster mitigation to develop disaster preparedness cadres. Conclusion To reduce the impact of disasters and provide first aid in the event of a disaster, so that advice is needed disaster preparedness cadres. Keywords: Cadres, Disaster mitigation, Disaster Preparedness

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call