Abstract

This study aims to reveal the forms of environmental communication applied at Eco Learning Camp or Eco Camp Bandung in fostering awareness of ecological life. Eco Camp is a non-profit institution that aimed to build public awareness to preserve nature and live in harmony with nature as a fellow creation of God. The method used is descriptive qualitative, in the form of observations of experienced situation and interviews with Eco Camp managers. This research resulted in findings ; Eco Camp has seven new awareness of ecological life that is applied in daily life in the Eco Camp environment, starting from the internal environment of its management, since waking up until before going to bed. The activities is expected to emerge awareness of the importance of maintaining good relations with nature, so that nature provides good reciprocity for humans. The conclusion of this study is that attractive and patterned enviromental communication in an institution that cares about the environment can contribute to the emergence of awareness to maintain good relations between humans and natural environment.

Highlights

  • PENDAHULUAN Kualitas lingkungan hidup saat ini sudah mulai berkurang sebagai akibat dari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kurang memerhatikan dampaknya bagi lingkungan hidup

  • This study aims to reveal the forms of environmental communication applied at Eco Learning Camp or Eco Camp Bandung in fostering awareness of ecological life

  • Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Eco Camp dan Tujuh Kesadaran Baru Hidup Ekologis. http:// jpicofmindonesia.com/2016/09/ eco-camp-dan-tujuh-kesadaranbaru-hidup-ekologis https://www. ecolearningcamp.org/ Diakses 10 November 2018

Read more

Summary

Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan pada Pasal 1 ayat 30, menyatakan “kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.”. Penerapan budaya pamali ini dilakukan dalam pemeliharaan sumber daya air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk ritual adat. Hidup ekologis dimaknai oleh pengelola Eco Camp sebagai hidup sederhana, yaitu lebih hemat dan lebih peduli terhadap sumber energi, seperti air dan makanan. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, untuk menggambarkan pendidikan yang dilakukan di Eco Camp dalam rangka menanamkan kepedulian terhadap lingkungan hidup berdasarka sudut pandang informan. Kajian pustaka dilakukan melalui tinjauan terhadap artikel atau tulisan serta foto dan video yang terkait dengan pendidikan lingkungan hidup di Eco Camp. Subjek penelitian ini adalah Eco Camp sebagai penyelenggara pendidikan lingkungan hidup yang bertujuan membangun kesadaran menjaga dan merawat lingkungan alam untuk mewujudkan hidup yang lebih baik dan lebih bersahabat dengan lingkungan. Objek penelitian ini adalah aktivitas pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan di Eco Camp

TEMUAN DAN PEMBAHASAN Sekilas Eco Learning Camp
Sahabat Lingkungan Hidup bekerja sama
Kearifan Lokal dalam Pendidikan Nilai di Eco Learning Camp
Pengolahan dan Pemanfaatan Makanan Makanan yang dikonsumsi di
Makna Pendidikan Nilai dan Lingkungan Hidup
Seperti yang disampaikan oleh
Komunikasi Instruksional
Demikian pula dengan pendidikan
Genius dalam Seni Bangunan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call