Abstract

<p>Kemajuan Konsep paradigma sehat di dalam pembangunan kesehatan adalah pembangunan kesehatan yang lebih memprioritaskan upaya promotif dan preventif dibandingkan kuratif dan rehabilitatif. Program imunisasi merupakan salah satu upayapreventif yang telah terbukti sangat efektif menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta kecacatan pada bayi dan balita (Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI, 2009).</p><p>Vaksin merupakan komponen utama dalam program imunisasi dimana ketersediaannya harus terjamin sampai ke sasaran. Sesuai dengan PP 38 tahun 2007 tetang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonomi dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 439/ MENKES/ PER/ VI/ 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575/ MENKES/PER/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Depkes, antara lain menyebutkan bahwa kewenangan pemerintah pusat menyediakan obat esensial tertentu dan obat sangat esensial untuk pelayanan kesehatan dasar. Selain itu pemerintah juga menjamin ketersediaan bahan imunisasi yang aman, bermutu, efektif, terjangkau, dan merata bagi masyarakat untuk upaya pengendalian penyakit menular melalui imunisasi (Undang - Undang Kesehatan RI No. 36/09).</p><p>Sejak ditemukannya vaksin dan tehnik pembuatan vaksin yang semakin berkembang pesat hingga saat ini, ada satu hal yang mutlak harus ada bila kita berbicara tentang penyimpanan vaksin, yaitu rantai dingin atau cold chain, yaitu suatu sistim penyimpanan vaksin dengan suhu antara 2 – 8 derajat Celsius, agar supaya komponen dalam vaksin yang bersifat bioaktif tidak mengalami kerusakan karena suhu yang tinggi atau suhu yang terlalu rendah, sehingga dengan suhu penyimpanan yang tepat, potensi proteksi vaksin akan tetap terjaga maksimal hingga waktu yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat vaksin, yang ditentukan dengan yang disebut Expiration Date atau Waktu Kadaluarsa vaksin.</p>

Highlights

  • This research describes an electronic Kanban system development in order to replace conventional Kanban system

  • The electronic Kanban system (e-Kanban) is develop based on computer vision which combined with production systems condition in currently

  • Based on result through a scenario Master Production Schedule (MPS), Electronic Kanban system can deliver information effciently and effectively with improve 54% compared with conventional systems and 32% compared with manual Kanban

Read more

Summary

Adiprima dalam menerapkan sistem

Kanban manual adalah masih menggunakan catatan manual dan banyaknya penggunaan kertas, yang menyebabkan terkadang data tidak diperbarui setiap saat oleh petugas yang bekerja pada lini tersebut. Sehingga tidak terintegrasinya setiap lini departemen dalam menerapkan Kanban yang efektif dan efisien

Identifikasi Permasalahan
Finish Good
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call