Abstract
The constructivist learning emphasizes that in learning a student constructs his knowledge with new knowledge which is obtained. The ability to construct knowledge relates to the ability of critical thinking, activity, and character. Therefore, constructivist learning as a device for the student to develop critical thinking activity, and character. The purposes of this research are to know the contribution of TPSS strategy toward the critical thinking, activity, character building. This research was implemented in the even semester academic year 2009/2010 in Biology Education Study Program FKIP UM Metro. Based on the research, the conclusion can be formulated that there was a contribution of TPSS strategy towards the learning activity, critical thinking, character building. The researcher suggests that teachers need to implement TPSS in biology learning, especially in Biology Education Study Program FKIP UM Metro.
Highlights
Amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Depdiknas, 2003)
that in learning a student constructs his knowledge with new knowledge
The ability to construct knowledge relates to the ability of critical thinking
Summary
Together (NHT), strategi TPS memberikan pengaruh lebih baik (Rustini, 2005; dan Rozi, 2007). Analisis deskriptif hasil observasi digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis, aktivitas belajar, dan pengembangan karakter mahasiswa dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi TPSS memberikan kontribusi yang positif pada kemampuan berpikir kritis, dan pembentukan karakter mahasiswa yang ditunjukkan dengan aktivitas belajar selama pembelajaran berlangsung. PEMBAHASAN Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi TPSS mengalami peningkatan rata-rata skor kemampuan berpikir kritis, baik sebelum siklus I, setelah siklus I, dan setelah siklus II. Proses scaffolding dalam penelitian ini, yaitu pada tahap thinking, pairing, dan sharing memungkinkan siswa yang berkemampuan atas membantu siswa berkemampuan bawah, sehingga siswa berkemampuan bawah mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis. Refleksi mengenai kekurangan dalam penelitian ini adalah belum adanya lembar observasi yang dapat mengamati peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran, selain tes yang sudah dilaksanakan seperti untuk mengetahui ranah kognitif. Untuk kepentingan mengungkap perubahan-perubahan kemampuan berpikir kritis dan pembentukan karakter selama proses pembelajaran sangat diperlukan, sehingga untuk penelitian-penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti mengembangkan instrumen observasi kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.