Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas kolaborasi Jigsaw dan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental menggunakan desain pra-eksperimental kelompok pretest-posttest. Implementasi kolaborasi model tersebut adalah dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Pelita Indonesia, Pekanbaru dengan melibatkan 17 mahasiswa semester III jurusan Teknik Informatika. Sebelum dan sesudah implementasi kolaborasi 2 model, para mahasiswa diberi tes keterampilan berpikir kritis yang diatur dalam komposisi yang sama. Data penelitian berupa skor pretest dan posttest yang dianalisis dengan memeriksa t-test dan gain skor yang perhitungannya dibantu oleh program SPSS 25. Hasilnya menunjukkan itu ada perbedaan antara skor pretest dan skor posttest dengan tingkat signifikansi 0,000 <0,05. Rata-rata skor pretest dan posttest masing-masing disebut 46,06 dan 70,59. Dengan demikian, implementasi kolaborasi model Jigsaw dan pembelajaran berbasis masalah (PBL) efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahsiswa. Dari temuan penelitian ini, ada halangan keterbatasan waktu dalam memberlakukan kolaborasi kedua model. Kendala ini terjadi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Highlights
This study aims to support Jigsaw learning with problem based learning models (PBL) in developing students' critical thinking skills
Saat ini Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Summary
Di abad ke-21 keterampilan yang dibutuhkan adalah: (1) berpikir kritis (78%); (2) teknologi informasi (77%); (3) kesehatan dan kebugaran (76%); (4) kolaborasi (74%); (5) inovasi (74%); (6) tanggung jawab keuangan pribadi (72%) (Kay, 2008). Berpikir kritis dapat didefinisikan sebagai proses meta-kognitif yang terdiri dari beberapa keterampilan seperti menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan meringkas pendapat atau solusi secara tepat untuk menyelesaikan masalah [5]. Perlu untuk menyajikan masalah dalam model Jigsaw bahwa peserta didik dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka. Inovasi pembelajaran untuk meningkatkan pemikiran kritis dapat dilakukan melalui kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan model pembelajaran berbasis masalah. Sebuah penelitian yang dilakukan Asyari dan kawan-kawan tentang integrasi model pembelajaran berbasis masalah dengan model investigasi kelompok dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan pengantar yang dijelaskan di atas, penelitian ini memiliki tujuan mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa melalui kolaborasi model Jigsaw dengan model Problem Based Learning (PBL), sehingga mahasiswa dapat bersaing di abad ke-21 ini dengan menggunakan keterampilan berpikir kritis mereka
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have