Abstract

Sampai dengan saat ini, ilmu pemerintahan masih dipandang sebelah mata dan bahkan diperlakukansebagai anak tiri dalam kancah ilmu sosial dan politik. Hal ini terjadi karena, ilmu pemerintahan belummemiliki perspektif yang dapat digunakan dalam menganalisis masalah-masalah pemerintahan. Padahal,ilmu pemerintahan merupakan induk dari ilmu pengetahuan. Filsafat dan politik yang selama ini mengklaimdirinya sebagai ilmu tertua dan induk dari ilmu pengetahuan, justru lahir dan muncul, setelah pemerintahanYunani dan Romawi kuno sudah terbentuk. Tulisan ini bertujuan menyajikan selubung ideologi yangmengganggu perkembangan studi ilmu pemerintahan dengan menggunakan perspektif governmentality.Perspektif governmentality adalah perspektif yang mencoba menganalisis ilmu pemerintahan secaraarkeologis atau dengan cara Foucaultian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekualitatif deskriptif. Data dihimpun melalui studi literatur dan dianalisis dengan menggunanakan teknikdeskriptif interpretatif. Temuanya menunjukkan bahwa selubung ideologi seperti ideolog: “governmentfor the prince”, bukan “government for the people” telah menjebak ilmu pemerintahan sebagai ilmuyang melayani kekuasaan. Kekuasaan sendiri memiliki corak yang sangat oligarksi, hirarksi dan pongah,sehingga ilmu pemerintahan menjauhkan dirinya dari ilmu yang “memuliakan masyarakat”, menjadikanmasyarakat sebagai obyek, bukan sebagai subyek.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.