Abstract

Many studies on campus sexual assault in the past use lifestyle-routine activities theory to explain the crime. According to those studies, certain lifestyle factors can increase the likelihood of victimization while still in college. Our research shows that the two theories fail to explain that several institutional policies or regulations set by universities can limit and shape an individual's lifestyle, thus increasing the risk of victimization. These policies or regulations include class schedules, thesis consultancies, and campus-community service programs. Against this background, the authors argue that the root cause of campus sexual assault lies in the patriarchal culture in the Indonesia context hence women have a higher risk of victimization than men.

Highlights

  • Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kejahatan di kampus relatif bermasalah, tetapi risiko kekerasan seksual adalah sebuah epidemi (Franklin et al, 2011)

  • Our research shows that the two theories fail to explain that several institutional policies or regulations set by universities can limit and shape an individual's lifestyle, thus increasing the risk of victimization

  • (2019) ‘Testimoni Kekerasan Seksual: 174 Penyintas, 79 Kampus, 29 Kota’, Tirto, 23 April

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kejahatan di kampus relatif bermasalah, tetapi risiko kekerasan seksual adalah sebuah epidemi (Franklin et al, 2011). Selanjutnya, beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa pelaku dari kekerasan seksual di kampus perguruan tinggi sering kali adalah orang yang sudah dikenal oleh korban (Bondurant, 2001; Banyard et al, 2005; Forbes et al, 2005). Argumen yang penulis ajukan adalah dalam konteks Indonesia, akar permasalahan dari mengapa kekerasan seksual terjadi di kampus bukan terletak pada gaya hidup atau aktivitas seseorang tetapi pada kuatnya budaya patriarki dalam masyarakat sehingga secara alami, perempuan memiliki risiko viktimisasi lebih tinggi daripada laki-laki. Selanjutnya, mengingat bahwa masih terbatasnya literatur ilmiah yang fokus terhadap kekerasan seksual di kampus, maka selain untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan literatur ilmiah dalam bidang studi kriminologi, artikel ini juga bertujuan selain untuk mengundang para dosen, peneliti dan praktisi untuk bergabung dalam diskusi terkait melalui publikasi karya ilmiahnya. Harapannya, kekerasan seksual dapat dientaskan melalui kebijakan pencegahan dan penanggulangan yang mumpuni

TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
TEMUAN DAN PEMBAHASAN Temuan
Cakupan
Narasumber 4 Adanya suatu budaya
PENUTUP Limitasi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call